Jumat 16 Jun 2023 22:44 WIB

Yang Harus Dihindari Jamaah Jelang Puncak Haji

Pengetahuan dan pemahaman jamaah haji tentang ibadah haji tidaklah sama.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Erdy Nasrul
Sebanyak 6.202 jamaah haji khusus mulai meninggalkan Madinah menuju Makkah guna bersiap melaksanakan puncak ibadah haji.Di Makkah, jamaah-jamaah haji khusus tinggal sekitar 12-14 hari.
Foto: Republika/Agung Sasongko
Sebanyak 6.202 jamaah haji khusus mulai meninggalkan Madinah menuju Makkah guna bersiap melaksanakan puncak ibadah haji.Di Makkah, jamaah-jamaah haji khusus tinggal sekitar 12-14 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pendakwah Nana Sudiana, jamaah haji asal Semarang dari Kloter SOC-10, mengatakan, menjaga kekompakan rombongan adalah keharusan. Apalagi jelang puncak ibadah haji. 

"Pengalaman regu kami, selama ini, dengan komposisi regu yang ada, pengawasan anggota regu relatif terjaga. Sejak dari proses awal di embarkasi awal, dalam penerbangan, juga saat di Madinah dan lanjut saat ini di Makkah," kata Direktur Akademizi ini, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga

Menurut pria yang aktif di bidang filantropi ini, dengan jumlah yang terbatas fungsi saling mengingatkan, saling menyemangati serta saling tolong-menolong pun semakin efektif berjalan. Apalagi walau ada proses manasik di KBIH, tetap saja pengetahuan dan pemahaman jamaah haji tentang ibadah haji tidaklah sama. 

"Semua jamaah haji tahu bahwa dalam berhaji ada yang disebut tiga larangan haji, yaitu rafats, fusuq, dan jidal. Ketiganya tidak boleh dilakukan selama melaksanakan ibadah haji," kata dia.