BOYANESIA -- Rabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus rabies. Virus ini biasanya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, dan monyet. Jarang sekali terjadi penularan dari manusia ke manusia.
Setelah terinfeksi virus rabies, gejala awalnya mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, dan kelelahan. Namun, seiring berkembangnya penyakit, gejala-gejala lainnya dapat muncul, seperti kecemasan, kesulitan tidur, gangguan mental, dan nyeri otot.
Pada tahap selanjutnya, penyakit ini dapat menyebabkan gejala saraf yang parah, termasuk kejang, kesulitan menelan, gangguan pernapasan, dan kejang otot. Tanpa pengobatan yang tepat, rabies hampir selalu berakibat fatal.
Pencegahan rabies terutama dilakukan melalui vaksinasi hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing. Jika seseorang telah tergigit oleh hewan yang diduga terinfeksi rabies, langkah pencegahan termasuk membersihkan luka dengan air dan sabun, dan segera mencari perawatan medis untuk mendapatkan vaksin rabies dan imunoglobulin rabies.
Rabies dapat dicegah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi, serta melaporkan gigitan hewan kepada otoritas kesehatan setempat agar tindakan pencegahan dapat diambil dengan cepat.
Dikutip dari laman resmi WHO, Rabies adalah penyakit virus zoonosis yang dapat dicegah dengan vaksin yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Begitu gejala klinis muncul, rabies hampir 100 persen fatal. Hingga 99 persen kasus, anjing peliharaan bertanggung jawab atas penularan virus rabies ke manusia.
Namun, rabies dapat menyerang hewan peliharaan dan hewan liar. Ini menyebar ke manusia dan hewan melalui air liur, biasanya melalui gigitan, cakaran atau kontak langsung dengan mukosa (misalnya mata, mulut atau luka terbuka). Anak-anak berusia antara lima dan 14 tahun sering menjadi korban.
Rabies terdapat di semua benua kecuali Antartika, dengan lebih dari 95 persen kematian manusia terjadi di Asia dan Afrika. Namun, kasus rabies jarang dilaporkan dan jumlah yang tercatat sangat berbeda dari perkiraan beban.
Rabies adalah salah satu penyakit tropis terabaikan (NTD) yang sebagian besar menyerang populasi yang sudah terpinggirkan, miskin dan rentan. Meskipun ada vaksin manusia dan imunoglobulin yang efektif untuk rabies, ini seringkali tidak tersedia atau dapat diakses oleh mereka yang membutuhkan.
Mengelola paparan rabies, di mana biaya rata-rata profilaksis pasca pajanan (PEP) rabies saat ini diperkirakan rata-rata 108 dolar Amerika Serikat dapat menjadi beban keuangan yang sangat besar bagi keluarga yang terkena dampak.
Setiap tahun, lebih dari 29 juta orang di seluruh dunia menerima PEP. Hal ini diperkirakan dapat mencegah ratusan ribu kematian akibat rabies setiap tahunnya. Secara global, beban ekonomi dari rabies yang dimediasi oleh anjing diperkirakan mencapai 8,6 miliar dolar Amerika Serikat per tahun, selain trauma psikologis yang tidak terhitung bagi individu dan masyarakat.