Sabtu 17 Jun 2023 08:11 WIB

Kenaikan Harga Bahan Pokok di Surabaya Jelang Idul Adha Diantisipasi

Stok kebutuhan bahan pokok di Kota Pahlawan dalam keadaan aman.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Kebutuhan pokok (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kebutuhan pokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan harga bahan pokok di Kota Pahlawan tetap stabil menjelang Hari Raya Idul Adha. Eri pun mengaku rutin melakukan pemantauan harga bahan pokok bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Eri juga mengaku rutin menggelar rapat evaluasi pemantauan harga bahan pokok di Surabaya.

"Jadi kita terus pantau harga dan kita terus menjaga dan menekan inflasi. Bahkan, kita juga selalu rapat inflasi setiap hari Jumat," kata Eri di Surabaya, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga

Eri mengatakan, pihaknya tidak hanya melakukan upaya-upaya untuk mengendalikan harga semata, tapi juga juga kebutuhan atau stok yang dibutuhkan masyarakat. Berdasarkan hasil pemantauan, kata dia, stok kebutuhan bahan pokok di Kota Pahlawan dalam keadaan aman hingga Hari Raya Idul Adha.

"Yang kita kejar sekarang ini adalah harganya yang harus semakin turun. Ada beberapa hal seperti cabai rawit sudah turun, ada yang masih tinggi seperti daging ayam tapi sekarang sudah di bawah juga. Saya juga sampaikan itu jangan sampai di atas HET," ujarnya.

Eri mengatakan, ketika ada bahan pokok yang dijual di atas HET, maka ia akan meminta jajarannya untuk melakukan langkah-langkah strategis yang solutif. Ia mencontohkan subsidi BBM untuk mengangkut barang, dengan menggunakan biaya tak terduga. "Seperti itu boleh-boleh saja, dan itulah yang dilakukan," kata dia.

Eri melanjutkan, ketika terjadi kenaikan inflasi di Surabaya, ia bersama TPID menganalisis penyebabnya, untuk kemudian dilakukan langkah-langkah strategis untuk menekan inflasinya tersebut. Ia pun mengaku sudah meminta jajaran PD Pasar Surya untuk selalu memantau harga di pasaran. Ketika ada yang menjual di atas HET, ia pun meminta memikirkan sanksi dan tindaklanjutnya seperti apa.

"Misalnya jual minyak seperti Minyak Kita. Kalau yang plastikan itu murah dan sesuai HET, lalu yang botolan harganya mahal dan tidak sesuai HET, berarti jangan jualan yang botolan, jual lah yang plastikan saja. Nah, itulah yang saya minta kepada PD Pasar Surya sekaligus dengan tim inflasinya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement