Sabtu 17 Jun 2023 10:29 WIB

Optimalkan Potensi Daerah, Relawan KMJT Gelar Praktik Olah Ikan Tingkatkan Ekonomi

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan potensi perikanan Sungai Brantas.

Pelatihan pemanfaatan hasil perikanan di Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokoerto, Jawa Timur.
Foto: Dok. Web
Pelatihan pemanfaatan hasil perikanan di Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokoerto, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO Dalam rangka meningkatkan penghasilan warga dari potensi perikanan daerah, sukarelawan Kiyai Muda Jawa Timur menggelar pelatihan pemanfaatan hasil perikanan di Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokoerto, Jawa Timur. Kiyai Muda Jawa Timur yang merupakan relawan Ganjar Pranowo itu, mengadakan pelatihan praktik pembuatan olahan otak-otak dari ikan bandeng kepada ibu rumah tangga di Desa Banjaragung.

Koordinator Wilayah Kiyai Muda Jawa Timur Gus Ali Baidlowi mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan potensi perikanan Sungai Brantas yang melintasi Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga

"Hari ini kami membuat workshop pada masyarakat Mojokerto, bagaimana mereka memanfaatkan ikan air tawar dari budi daya atau tangkapan dari Kali Brantas karena Mojokerto sendiri adalah aliran air sungai Brantas atau hilir sungai, sangat banyak sekali ikan mulai dari belut, ikan bandeng dan sebagainya," ujar Gus Ali seperti dilansir pada Sabtu (17/6/2023). 

Gus Ali menambahkan, sukarelawan Kiyai Muda Jawa Timur mendorong warga desa untuk memiliki penghasilan tambahan melalui pelatihan pembuatan olahan ikan air tawar, khususnya ikan bandeng untuk menjadi produk jualan.

Dia mencontohkan otak-otak ikan bandeng yang berpotensi untuk menjadi produk kebanggaan warga desa. Dengan adanya pelatihan pembuatan olahan itu, diharapkan masyarakat juga dapat berkontribusi untuk memberikan pemasukan daerah.

"Bagaimana mereka membuat nilai tambah dari hasil tambah dari hasil perikanan air tawar, menjadi sebuah olahan. Kebetulan mereka menginginkan adanya pelatihan atau pemanfaatan untuk menjadi olahan bernilai tinggi," kat Gus Ali.

Adapun kegiatan pelatihan yang dilakukan Kiyai Muda Jawa Timur, dengan mempraktikkan langsung proses pengolahan ikan menjadi salah satu produk jualan, yakni otak-otak ikan bandeng.

Meski dengan demo pengolahan ikan sederhana, Gus Ali berharap kegiatan Kiyai Muda Jawa Timur dapat memantik semangat warga desa untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

"Kyai Muda berharap di daerah lain, di Jawa Timur terutama kami lebih tingkatkan lagi partisipasi untuk membuat mereka lebih cerdas dalam hal UMKM, untuk pengembangan ekonomi dan juga menciptakan lapangan kerja," ucap Gus Ali.

Pada kesempatan itu, Kiyai Muda Jawa Timur juga turut memberikan bantuan berupa kompor dan subluk ke warga untuk mendukung kegiatan warga.

Sukarelawan Kiyai Muda Jawa Timur tidak hanya melakukan pelatihan ke warga saja, tetapi mereka juga menyosialisasikan figur Gubernur Jawa Timur Ganjar Pranowo.

 

Kegiatan membuka peluang usaha bagi masyarakat melalui bidang kuliner bukan pertama kali ini dilakukan kelompok tersebut. Sebelumnya, Kiai Muda Jawa Timur mengadakan pelatihan seputar bisnis katering bagi warga dan santri di Pondok Pesantren Darul Hasibin Dusun Gunung Perahu, Desa Tambak, Kabupaten Sampang, Madura.

Pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan dan motivasi dalam membuat usaha kuliner sehingga kaum perempuan dapat membantu menambah perekonomian keluarganya.

"Kami memperkenalkan tentang dunia katering, terutama cara memasak presto ayam atau bandeng," kata Koordinator Wilayah KMJT Ali Baidlowi, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement