Sabtu 17 Jun 2023 15:17 WIB

Hadiri Pertemuan G20 di India, Mentan: Memastikan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Dalam pertemuan G20, Mentan SYL akan serahkan estafet kepemimpinan ke Brasil

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menghadiri pertemuan dengan para menteri pertanian negara-negara G20 di India.
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menghadiri pertemuan dengan para menteri pertanian negara-negara G20 di India.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghadiri pertemuan dengan para menteri pertanian negara-negara G20 di India. Syahrul mengatakan, pertemuan itu sebuah hal positif yang dapat menjadi momentum untuk memastikan pembangunan pertanian berkelanjutan.

“Ini menjadi momen bagi kita untuk terus memastikan pembangunan pertanian berkelanjutan, dan pemenuhan pangan secara global sesuai arah yang tepat,” kata Syahrul dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2023).

Selain itu, dalam pertemuan G20 tersebut dia akan menyerahkan estafet kepemimpinan ke Brasil. Diketahui, Indonesia menjadi bagian dari tiga serangkai atau troika bersama India dan Brasil salam presidensi G20. Tahun 2024 mendatang, Brasil yang akan menjadi Presidensi G20.

“Sebagai troika bersama India dan Brasil, kita juga akan memberikan pernyataan sekaligus penyerahan estafet keketuaan pada Brazil yang akan menjadi Presidensi G20 tahun depan,” ujar Syahrul.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyinggung soal krisis pangan dunia. Jokowi mengingatkan ada ratusan juta orang di dunia yang terancam kelaparan akibat krisis pangan.

"Hati-hati di sektor ini (pangan) juga sekarang ini sangat rawan kita tahu krisis pangan di mana-mana 345 juta orang di dunia terancam kekurangan pangan dan kelaparan," kata Jokowi dalam acara pembukaan Sensus Pertanian 2023 secara virtual, Senin (15/5/2023).

Jokowi mengatakan, krisis pangan terjadi akibat perubahan iklim dan kondisi geopolitik dunia karena perang. Menurut dia, sektor pangan merupakan sektor paling strategis karena mampu menyediakan lapangan pekerjaan.

"Peran yang sangat strategis ke depan dan menyediakan pekerjaan 40 juta orang hidup di sektor ini, ini sudah 29 persen dari angkatan kerja," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement