REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kegemukan dan obesitas dapat membawa dampak buruk yang signifikan bagi kesehatan. Salah satu di antaranya adalah meningkatkan risiko kanker.
"Banyak hal yang berkaitan dengan kanker, tapi menghindari penggunaan tembakau dan menjaga berat badan yang sehat merupakan langkah paling penting yang bisa Anda lakukan untuk menekan risiko terkena kanker," jelas Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dilansir laman resminya pada Sabtu (17/6/2023).
Kondisi kegemukan dan obesitas bisa diukur melalui indeks massa tubuh (IMT). Untuk orang dewasa, IMT 25-29,9 dikategorikan sebagai kegemukan dan IMT 30 ke atas dikategorikan sebagai obesitas.
Ambang batas yang berbeda berlaku untuk orang-orang Asia. Mengacu pada panduan dari Kementerian Kesehatan RI, seseorang dapat dikatakan gemuk bila memiliki IMT 25-27 dan dikatakan obesitas bila memiliki IMT di atas 27.
Menurut CDC, kegemukan dan obesitas bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena 13 jenis kanker. Berikut ini adalah jenis-jenis kanker tersebut:
1. Adenokarsinoma esofagus
2. Payudara (pada wanita yang telah mengalami menopause)
3. Kolon dan rektum
4. Rahim
5. Kantong empedu
6. Perut bagian atas
7. Ginjal
8. Hati
9. Ovarium
10. Pankreas
11. Tiroid
12. Meningioma (sejenis kanker otak)
13. Multiple myeloma
Cancer Research UK mengungkapkan bahwa kegemukan dan obesitas dapat meningkatkan risiko kanker melalui tiga cara. Salah satu di antaranya kegemukan dan obesitas dapat meningkatkan hormon pertumbuhan di dalam tubuh.
"Yang memerintahkan sel untuk membelah diri lebih sering. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya sel kanker," kata Cancer Research UK melalui laman resminya.
Cara lain kegemukan dan obesitas meningkatkan risiko kanker adalah melalui peradangan. Peradangan ini bisa terjadi karena sel-sel imun cenderung mendatangi area tubuh yang memiliki banyak sel lemak. Peradangan yang terjadi bisa menyebabkan sel membelah diri lebih cepat dan seiring waktu meningkatkan risiko kanker.
Kegemukan dan obesitas juga dapat meningkatkan risiko kanker karena turut mempengaruhi hormon seks. Pada wanita yang sudah memasuki masa menopause, sel-sel lemak akan memproduksi hormon estrogen. Hormon ini bisa membuat sel-sel di payudara dan rahim membelah diri lebih sering, sehingga risiko terjadinya kanker di area tersebut turut meningkat.
Beragam risiko kanker terkait kegemukan dan obesitas ini bisa ditekan dengan gaya hidup yang sehat dan menjaga berat badan di rentang normal. Beberapa upaya yang bisa dilakukan adalah menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang serat melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara rutin.
"Bukan berarti orang bertubuh gemuk atau obesitas pasti akan terkena kanker. Tetapi ini menunjukkan bahwa mereka (yang bertubuh gemuk atau obesitas) memiliki peluang lebih besar terkena kanker," ujar CDC.