Sabtu 17 Jun 2023 19:25 WIB

Harga Hewan Kurban di Sleman Alami Kenaikan

Ketersediaan sapi hanya 3.690 ekor,

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi kurban, Idul Adha
Foto: Republika /mgrol101
Ilustrasi kurban, Idul Adha

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Harga hewan ternak kurban di Sleman alami kenaikan. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mengungkapkan kenaikan tersebut disebabkan karena kurangnya stok hewan kurban di Sleman. 

"Kurangnya stok ternak kurban Sleman tentunya memengaruhi harga ternak kurban," kata Suparmono kepada Republika, Sabtu (17/6/2023). 

Baca Juga

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, kebutuhan sapi di Sleman sebanyak 9.150 ekor, sedangkan ketersediaan hanya 3.690 ekor, dan sehingga masih ada kekurangan sebanyak 5.460 ekor. Untuk kebutuhan kambing di Sleman mencapai 2.500 ekor, ketersediaan 2.118 ekor, dan kekurangannya sebanyak 382 ekor. Kemudian untuk kebutuhan domba diketahui sebanyak 9.700, ketersediaan sebanyak 5.845, dan kekurangan 3.855 ekor.

"Ternak-ternak dari luar Sleman sudah mulai masuk ke Sleman tentunya dengan aturan-aturan yang diterapkan untuk menjaga agar wilayah Kabupaten Sleman dapat terkendali dari penyakit," ucapnya.

Suparmono mengatakan kenaikan harga kurban di pasar hewan terpantau mulai merangkak naik 1-2 juta Rupiah.  Untuk mengantisipasi kenaikan harga hewan kurban, Pemkab Sleman melalui Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan telah melakukan kegiatan pemantauan pasar hewan tiban baik di pasar hewan maupun di kelompok ternak dan di lapangan penjual ternak kurban. 

Hal itu dilakukan selain untuk memantau dan mendata ketersediaan ternak dan harga-harga ternak kurban, petugas pemantauan pasar tiban juga sekaligus edukasi tentang izin penjualan ternak.

"Mengimbau ke masyarakat untuk tidak tergiur dengan harga murah karena di masa penyakit PMK dan LSD ini ternak dengan harga murah kemungkinan karena ternak tersebut tidak sehat," ungkapnya. 

Pemkab Sleman juga sudah menyiapkan surat edara bupati untuk disosialisasikan ke masyarakat. Namun surat edaran bupati tersebut masih menunggu paraf sekda.

"Meskipun SE Bupati belum di tandatangan (karena sudah fix dan acc dari bagian hukum) hari Jumat kemarin kami sudah mengundang kepala UPTD BP4 dan pimpinan Puskeswan se-Kabupaten Sleman untuk mensosialisasikan SE Bupati tersebut dan mereka langsung mensosialisasikan ke masyarakat. Bahkan Baznas juga membantu terkait dengan operasional untuk sosialisasi," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement