Sabtu 17 Jun 2023 22:46 WIB

Jamaah Haji Diminta Perhatikan Masa Aman Konsumsi Makanan

Kecermatan penting untuk memastikan kualitas makanan jamaah haji

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Petugas layanan konsumsi Daker Madinah melaksanakan pemeriksaa  sampel katering jamaah haji Indonesia. Seperti diketahui, jamaah Indonesia mendapat jatah makan tiga kali sehari.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Petugas layanan konsumsi Daker Madinah melaksanakan pemeriksaa sampel katering jamaah haji Indonesia. Seperti diketahui, jamaah Indonesia mendapat jatah makan tiga kali sehari.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Jamaah haji diimbau mengonsumsi makanan yang telah disediakan sesuai dengan waktu yang disarankan. Hal ini penting dilakukan jamaah haji supaya terhindar dari masalah kesehatan yang diakibatkan kerusakan makanan.

"Jamaah haji penting untuk mematuhi rentang waktu yang aman pada makanan untuk dikonsumsi. Anjuran rentang waktu aman konsumsi sudah ada di tutup kemasan makanan yang dibagikan kepada jamaah," kata Koordinator Tim Sanitasi dan Food Security, Dedy Kurniawan di KKHI Makkah, Jumat (16/6/2023).

Baca Juga

Dedy mengatakan, diketahui walaupun sampel makanan jamaah haji sudah lolos uji organoleptik oleh tim sanitasi dan food security, namun jamaah haji perlu mewaspadai faktor risiko lain yang menyebabkan kerusakan makanan. Jika makanan rusak dikonsumsi, pastinya akan menimbulkan masalah kesehatan.

Dedy menyampaikan bahwa salah satu faktor risiko kerusakan makanan yang terjadi di penyelenggaraan haji yaitu terkait penyimpanan makanan. Makanan dapat rusak karena mikroba seperti bakteri dan jamur yang berkembang biak pada suhu 5 hingga 60 derajat celsius. Selain suhu, waktu penyimpanan yang lebih lama akan mengakibatkan perkembangan mikroba lebih banyak lagi.