Ahad 18 Jun 2023 09:10 WIB

Selain Apel, Kota Batu Malang Kini Andalkan Daya Tarik Wisata Petik Jeruk

Sejauh ini permintaan buah-buahan segar terus melonjak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Wisata Petik Jeruk 55 di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi Wisata Petik Jeruk 55 di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Wisata Petik Jeruk 55 di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Jatim, ditargetkan dapat menjadi ikon baru wisata di daerah tersebut. Hal ini diungkapkan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, saat mengunjungi dan menikmati wisata di tempat tersebut.

Khofifah optimistis wisata edukasi kebun jeruk 55 dapat menjadi daya tarik  baru selain wisata petik apel yang sudah menjadi ciri khas dari Kota Batu.

Kebun jeruk yang berdiri di atas lahan dua hektare ini mampu menghasilkan sekitar 10 ton dalam masa panen 10 bulan. "Yang artinya, setiap bulan bisa menghasilkan produksi satu ton jeruk keprok," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut, Khofifah mengapresiasi inovasi dari masyarakat dan petani Batu yang bisa memanfaatkan lahan petik jeruk ketika lahan di area petik apel mengalami penurunan produksi.

Menurunnya produksi petik pel ini akhirnya membuat pelaku wisata memutar otak untuk menarik kunjungan wisatawan. Kemudian hal tersebut akhirnya menemukan satu potensi yang selama ini belum tergarap secara maksimal.

Sebagaimana diketahui, suhu di Kota Batu sejuk sehingga sangat nikmat apabila sambil minum buah jeruk segar dan manis. "Juga bisa dibeli dengan cara dibungkus dan bisa langsung diperas dalam kemasan gelas," ungkapnya.

Lebih lanjut, Khofifah menegaskan akan mendorong petani jeruk  untuk terus mengembangkan usaha dan budi daya yang ada. Namun dia menilai sejauh ini permintaan buah-buahan segar terus melonjak.

"Salah satunya jeruk keprok yang banyak diincar masyarakat dan bisa memenuhi asupan vitamin dalam menjaga daya tahan tubuh," kata gubernur.

Pada kesempatan sama, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, wisata petik jeruk ini didasari karena turunnya produktivitas apel. Melihat pasar jeruk yang menjanjikan, Aries melihat para petani ini akhirnya beralih memanfaatkan lahan apel untuk di tanam jeruk punten.

Hal ini karena pangsa pasar yang menjanjikan untuk jeruk. Dia bersyukur pemerintah mengintervensi dengan memberikan stimulus dan dukungan bantuan kepada petani jeruk.

Hal ini bertujuan agar harganya kompetitif dengan pasar jeruk dari daerah lain. Selanjutnya, pihaknya akan terus dorong pemanfaatan lahan bisa digunakan untuk komoditi jeruk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement