REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa pertemuannya dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani adalah bentuk sinergi dalam menghadirkan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Usai pertemuan selama hampir dua jam itu, ia memuji Puan sebagai politisi perempuan yang memiliki rekam jejak yang lengkap.
"Mbak Puan adalah salah satu tokoh pemimpin, politisi perempuan yang hebat, lengkap rekam jejaknya, baik di parlemen maupun di pemerintahan. Tentunya banyak hal yang bisa beliau sampaikan dan kami diskusikan bersama," ujar AHY di Plataran Senayan, Jakarta, Ahad (18/6/2023).
PDIP dan Partai Demokrat juga memiliki banyak persamaan. Salah satunya, keduanya pernah merasakan menjadi partai pemimpin pemerintahan dan juga sebagai oposisi.
Partai Demokrat dan PDIP juga memiliki persamaan, ketika generasi muda berada dalam posisi penting kepengurusan partai. Termasuk Puan yang sudah mencicipi pengalaman di kursi eksekutif dan pimpinan DPR.
"Kami pun demikian, saya termasuk yang ingin terus memberikan manfaat dan juga berperan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan latar belakang yang berbeda," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Adapun dalam dua dekade terakhir, Partai Demokrat dan PDIP kerap disebut memiliki hubungan yang kurang baik. Tegasnya, pertemuan hari ini menjadi forum untuk melupakan masa lalu tersebut.
"Tentu saya tak ingin membahas masa lalu, tapi hadirnya kami berdua mudah-mudahan menjadi oase bahwa politik itu seringkali menempatkan seseorang atau partai dalam posisi atau sikap yang berbeda, tetapi persahabatan kami berdua, Mbak Puan Maharani yang juga selama ini berhubungan baik dengan kami sekeluarga," ujar AHY.
Puan mengatakan, pertemuan dengan AHY layaknya kakak dan adik yang sedang mengobrol tentang berbagai hal. Salah satunya adalah terkait Pemilu 2024, di mana keduanya bersepakat menghadirkan kontestasi yang aman dan damai.
Jelasnya, pertemuannya dengan AHY tak akan berhenti. Sebab, dinamika jelang kontestasi harus dijaga dan keduanya saling menghormati pilihan politik masing-masing.
"Jadi memang hari ini hari yang sangat baik, hari yang penuh dengan semangat, dan pertemuan ini tentu sudah dinanti-nantikan, bukan cuma oleh media, tapi juga oleh kami. Bahwa membangun bangsa dan negara tidak hanya membicarakan politik praktis, tapi ada sebelumnya, sesudahnya, dan pascanya itu seperti apa," ujar Puan.