REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN -- Jamaah haji Yaman akhirnya bisa menaiki penerbangan komersial pertama ke Arab Saudi sejak 2016. Pesawat yang lepas landas di Bandara Internasional Sana'a pada Sabtu (17/6/2023) tersebut menjadi tanda terbaru meredakan ketegangan setelah bertahun-tahun perang.
“Sebuah pesawat Yamania Airways yang membawa 277 penumpang berangkat sekitar pukul delapan malam (1700 GMT),” kata seorang pejabat, sebagaimana dikutip dari The New Arab, Ahad (18/6/2023).
Sejak Tujuh tahun lalu, Bandara Internasional Sana'a diblokade oleh koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran. “Mudah-mudahan blokade segera berakhir dan bandara tetap dibuka. Kami sangat senang dan lega, dan saya tidak bisa menggambarkan perasaan itu,” kata salah satu penumpang, Mohammad Askar.
Penerbangan itu adalah yang pertama sejak Bandara Internasional Sana'a ditutup oleh blokade koalisi pada Agustus 2016, lebih dari setahun dalam kampanye militer yang dipimpin Saudi untuk mengusir Houthi.
Ratusan ribu orang tewas dalam pertempuran atau karena penyebab tidak langsung, seperti kekurangan makanan atau air yang oleh PBB disebut sebagai salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia.
Namun, terlepas dari serangan bom koalisi dan bentrokan darat, Houthi, yang menguasai Sanaa pada 2014 dan menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional, berhasil menguasai sebagian besar wilayah negara itu. Houthi menguasai sebagian besar Yaman utara pada 2016.