Ahad 18 Jun 2023 15:50 WIB

Premanisme Hambat Proyek Strategis Nasional Smelter Nikel CNI 

Sejumlah preman secara ilegal merusak fasilitas dermaga dan memotong tali kapal CNI.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Foto udara ratusan bangunan rumah warga dari pemamfaatan Slag nikel di pesisir laut Pomalaa di Kolaka, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara ratusan bangunan rumah warga dari pemamfaatan Slag nikel di pesisir laut Pomalaa di Kolaka, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (17/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KOLAKA -- Sekolompok preman yang diduga mendapat dukungan dari penambang nikel ilegal menyerang dan merusak fasilitas Proyek Stragis Nasional (PSN) dan objek vital nasional milik perusahaan nikel, PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Seperti dikutip dari keterangan resmi CNI, aksi itu tersebut diketahui terjadi pada Kamis (15/6/2023) siang. 

Sambil menghunus senjata tajam, sekolompok preman yang masuk ke areal PSN secara ilegal langsung merusak fasilitas dermaga hingga memotong tali sejumlah kapal tongkang yang sedang bersandar.

Baca Juga

Manajer Legal PT CNI, Kenny Rochlim menuturkan, akibat aksi premanisme tersebut stabilitas keamananan di kawasan PSN menjadi tidak kondusif. Hal itu berdampak pada terhambatnya pekerjaan pembangunan proyek smelter nikel CNI yang dikhawatirkan bisa mundur dari target operasional pada Mei 2024. 

Kenny menyebutkan, aksi kelompok premanisme yang dikoordinir oleh Samsikrar ini dilakukan untuk memprotes pencemaran lingkungan yang terjadi di Desa Muara Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka.