Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementrian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023). Dari hasil pengamatan di lokasi tersebut yang memiliki diatas ketinggian 750 Meter dari permukaan laut (Mdpl), hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal. Selanjutnya hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementrian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H. Untuk keputusan akhirnya, menunggu pengumuman resmi dari Pemerintah melalui Kementrian Agama. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengamatan hilal 1 Dzulhijjah 1444 H yang digelar Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung (Unisba) bekerja sama dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat (Jabar), Kementerian Agama Provinsi Jabar, dan BMKG di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Unisba, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Ahad (18/6/2023).
Dari hasil pengamatan di lokasi yang memiliki ketinggian di atas 750 meter dari permukaan laut (Mdpl) tersebut, hilal tidak terlihat karena nilai ketinggiannya belum memenuhi batas minimal hilal.
Selanjutnya, hasil pengamatan akan dilaporkan kepada Kementerian Agama RI sebagai bahan sidang Isbat 1 Dzulhijjah 1444 H.
Keputusan akhir akan disampaikan lewat pengumuman resmi dari pemerintah melalui Kementerian Agama.
sumber : Republika/ Edi Yusuf
Advertisement