Senin 19 Jun 2023 08:45 WIB

SDG NTB Rangkul Para Santri Bedah Bersama Kitab Karya TGH Shaleh Hambali

TGH Moh Shaleh Hambali merupakan sosok alim ulama yang dicintai masyarakat setempat.

Kegiatan bedah kitab TGH Moh Shaleh Hambali di Ponpes Darul Qur'an, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, NTB.
Foto: Dok. Sdg
Kegiatan bedah kitab TGH Moh Shaleh Hambali di Ponpes Darul Qur'an, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, NTB.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Kelompok relawan yang terdiri dari para santri di Nusa Tenggara Barat (NTB), SDG, mengedukasi dan memperkenalkan kitab karya karya alim ulama TGH Moh Shaleh Hambali kepada anak didik di kawasan Lombok. Mereka pun mengadakan kegiatan pendekatan kepada para santri melalui bedah kitab di Ponpes Darul Qur'an, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, NTB. 

TGH Moh Shaleh Hambali merupakan sosok alim ulama yang dicintai masyarakat setempat sekaligus keturunan Raja Selaparan yang dikenal dengan trobosan pola pikir dan karya-karyanya.

Baca Juga

Koordinator Humas SDG atau Santri Dukung Ganjar Arief Wicaksana menyatakan, tujuan acara ini agar masyarakat dan santri memahami pemikiran TGH Moh Shaleh yang juga selaku tokoh dan pemuka ulama di NTB.

Dalam kesempatan itu, Arief juga berharap apabila Ganjar Pranowo terpilih menjadi presiden 2024, bisa bertanggung jawab, amanah dan bisa membantu pendidikan di pesantren.

Salah satu santri, Haerul Fahri mengungkapkan manfaat acara itu mereka bisa mengetahui karya karya dari TGH Shaleh Hambali dan bisa menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

"Bisa kita mengetahui karya karya Tuan Guru Shaleh Hambali. Sehingga kami juga bisa mengimplementasikan bagaimana dalam menjadi santri dan kehidupan sehari hari," ujar dia.

Adapun, Bakal calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menitipkan pesan kepada kalangan santriwati atau santri perempuan di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NWDI agar meraih cita-cita setinggi-tingginya. Hal ini diungkapkan Ganjar saat safari politik ke Pondok Pesantren Darunnahdlatain NWDI, Lombok, Nusa Tenggara Barat, kemarin.

"Ya harapan kami ada semangat yang sejak tahun 43 pendidikan untuk perempuan itu ada oleh pondok pesantren, betul-betul bisa memberdayakan kelompok perempuan. Ya tadi perempuan semua, hebat ini," ungkap Ganjar.

Pondok pesantren tertua yang berdiri sebelum Indonesia merdeka itu sudah banyak melahirkan cerdik cendekia di Indonesia. "Ya santrinya luar biasa datang dari seluruh pelosok. Yang luar biasa adalah pondok ini berdiri sebelum Indonesia merdeka," kata Ganjar, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement