REPUBLIKA.CO.ID,SHANGHAI-China akan memainkan peran yang sangat diperlukan Tesla untuk mempercepat transisi dunia menuju energi berkelanjutan.
Wakil presiden Tesla Grace Tao mengatakan visi itu melampaui slogan belaka itu bergema di benak setiap karyawan Tesla.
“Perusahaan mengabdikan diri untuk mewujudkan visi ini dengan langkah-langkah termasuk memproduksi kendaraan listrik tanpa emisi dan berupaya mengganti jaringan listrik konvensional dengan sumber energi berkelanjutan,” kata Tao dalam wawancaranya pekan lalu sebagaimana dikutip Chinadaily.com, Senin (19/6/2023).
Dalam membentuk kemitraan yang ideal, komitmen Tesla terhadap keberlanjutan energi terbarukan sangat sejalan dengan tujuan karbon ganda China. “Dengan komitmen bersama untuk memerangi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon, Tesla kembali menegaskan terkait investasi di pasar China,” tambahnya.
Setelah memasuki pasar China satu dekade lalu, perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini telah membuat langkah signifikan dalam memperluas jejaknya di China. Pencapaian puncak di antara upaya ini adalah pendirian Shanghai Gigafactory, yang berfungsi sebagai fasilitas manufaktur perdana Tesla di luar Amerika Serikat.
Pabrik raksasa Tesla di Shanghai menunjukkan efisiensi energi dan efektivitas produksi yang tinggi. Tao mengatakan dalam waktu kurang dari 40 detik kendaraan Tesla meluncur dari jalur produksi di pabrik ini.
Pada tahun 2022, pabrik Shanghai mengirimkan lebih dari 710.000 kendaraan, terhitung lebih dari setengah pengiriman global Tesla.
Pabrik ini juga berfungsi sebagai pusat ekspor, menggunakan rantai pasokan dan kemampuan manufaktur China untuk menghasilkan EV cerdas berkualitas tinggi, seperti Model 3 dan Model Y. Kendaraan ini dijual di Eropa, kawasan Asia-Pasifik, dan di tempat lain.
Pada bulan April, Tesla mengumumkan investasi besar lainnya di Shanghai - pembangunan megafactory baru yang didedikasikan untuk memproduksi produk penyimpanan energi perusahaan, Megapack.
Pabrik awalnya akan memproduksi 10.000 unit Megapack setiap tahun, setara dengan sekitar 40 gigawatt-jam penyimpanan energi. Produknya diharapkan dapat dijual di seluruh dunia.
Selanjutnya, Tesla membuka pusat penelitian dan pengembangan luar negeri pertamanya di Shanghai pada tahun 2021, yang didedikasikan untuk pengembangan kendaraan. Pusat Data Gigafactory Shanghai didirikan pada tahun yang sama untuk menyimpan data yang dihasilkan oleh operasi Tesla di China dan informasi pelanggan dengan aman.
Tesla juga telah menunjukkan keterlibatannya dalam pameran besar di China, termasuk China International Fair for Trade in Services. Sejak 2016, Tesla telah menjadi peserta dalam acara ini, memamerkan produk dan teknologi mutakhirnya.
“Pada pameran tahun ini, yang diadakan pada 2-6 September, Tesla berencana memamerkan kemajuan termasuk model EV, fasilitas penyimpanan energi, dan lainnya,” kata Tao.