Senin 19 Jun 2023 13:07 WIB

Merger PPD-DAMRI Genjot Akselerasi Integrasi Transportasi

Tantangan merger PPD-Damri ialah membangun aset berkualitas dan integrasi SDM.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Bus Damri. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirdjoatmojo atau Tiko mengatakan proses merger antar-BUMN selalu memiliki tantangan, tak terkecuali dengan merger PPD dan Damri.
Foto: Antara/Dedi
Bus Damri. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirdjoatmojo atau Tiko mengatakan proses merger antar-BUMN selalu memiliki tantangan, tak terkecuali dengan merger PPD dan Damri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirdjoatmojo atau Tiko mengatakan proses merger antar-BUMN selalu memiliki tantangan, tak terkecuali dengan merger PPD dan DAMRI. Tiko menyampaikan salah satu tantangan terbesar ialah mengintegrasikan human capital antarperusahaan. 

"Ini launching yang baik di mana kita membangun kebersamaan dan bahu-membahu membangun DAMRI yang lebih maju dan lebih baik ke depan," ujar Tiko dalam Perayaan Penggabungan Perum PPD ke dalam Perum DAMRI di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Baca Juga

Dari sisi transportasi darat, Tiko menyebut tantangan terbesar ialah membangun aset berkualitas dengan layanan rute-rute yang profitable dan juga membangun konektivitas intermoda. Tiko mengatakan Kementerian BUMN berkomitmen terus melakukan akselerasi dalam mengintegrasikan berbagai moda transportasi, baik dari kereta api, bandara, hingga Pelindo.

"Ini salah satu yang akan kita launching nanti 18 Agustus adalah LRT dan kereta cepat di mana itu akan integrasi pada dua fungsi layanan publik, dan tentunya akan terkoneksi dengan Stasiun Dukuh Atas, dengan Transjakarta yang mungkin sebagian besar dioperasikan PPD," kata Tiko.

Tiko menekan konektivitas antara intermoda memberikan layanan optimal dan memberikan kemudahan bagi masyarakat, tapi juga meningkatkan pendapatan perusahaan, termasuk ticketing, digitalisasi dapat berjalan lancar sehingga masyarakat memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi. 

"Ini tujuan akhir yang kita harapkan. Intinya masyarakat lebih nyaman memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraan pribadi seperti di negara maju Singapura, Jepang, dan sebagainya," ujar Tiko.

Tiko mengatakan merger ini juga mendorong percepatan dan peningkatan efisiensi agar berdampak signifikan bagi kinerja operasional. Tak hanya itu, Tiko menilai penggabungan juga dapat meningkatkan inovasi dalam penyediaan layanan yang lebih nyaman.

"Integrasi bisa membangun bus model baru, rute-rute baru dan diharapkan 1-2 tahun ke depan, tentunya kinerja keuangan dari entitas yang bergabung ini menjadi lebih baik," kata Tiko.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement