Senin 19 Jun 2023 13:13 WIB

Cuaca Panas di Saudi Dapat Akibatkan Jamaah Haji Dehidrasi

Jika kondisi sakit, jamaah haji tak dianjurkan melaksanakan Tarwiyah.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi jamaah haji berjalan kaki menuju Masjidil Haram.
Ilustrasi jamaah haji berjalan kaki menuju Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tarwiyah adalah proses menginapnya jamaah haji di Mina sebelum melaksanakan wukuf di padang Arafah pada 9 Dzulhijjah. Namun, pemerintah Indonesia tidak menganjurkan jamaah haji Indonesia melaksanakan tarwiyah.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Khalilurrahman, mengatakan, sesungguhnya pemerintah tidak menganjurkan jamaah haji melaksanakan tarwiyah. Karena kondisi cuaca yang sangat panas, terlebih banyak jamaah haji Indonesia yang sudah lanjut usia (lansia).

Baca Juga

"(Jika ikut tarwiyah) khawatir sebelum puncak haji ketika mereka melaksanakan tarwiyah banyak jamaah haji yang sakit," kata Khalilurrahman di Makkah, Ahad (18/6/2023) malam.

Jamaah haji ketika wukuf di padang Arafah seharusnya melaksanakan puncak dari ibadah haji. Tapi karena ikut tarwiyah kemudian kelelahan dan sakit, maka mereka tidak bisa ibadah saat wukuf.

"Jadi kami tidak merekomendasikan jamaah haji, apalagi jamaah haji yang lansia untuk melaksanakan tarwiyah," ujar Khalilurrahman.

Khalilurrahman menegaskan, mereka yang memaksakan diri untuk ikut tarwiyah, pemerintah Indonesia tetep meminta semacam pertanggungjawaban kepada mereka. Jadi mereka yang memutuskan melaksanakan tarwiyah harus siap menerima segala konsekuensinya.

"Ketika jamaah haji melaksanakan tarwiyah maka ada konsekuensi yang mereka timbulkan seperti masalah konsumsi, penginapan, itu sudah di luar tanggungan pemerintah," jelas Khalilurrahman.

Sekali lagi, Khalilurrahman mengingatkan, mereka yang memutuskan untuk melaksanakan tarwiyah harus siap menandatangani segala hal yang akan terjadi, terkait dengan konsumsi dan penginapan jamaah haji.

Berdasarkan data penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi tahun 2023 per 18 Juni 2023 atau hari ke-26 penyelenggaraan ibadah haji. Terhitung 82 jamaah haji telah wafat.

Sebanyak 34.763 jamaah haji terdeteksi mengidap infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), 24.012 jamaah haji terdeteksi mengidap Hipertensi, dan 9.224 jamaah haji terdeteksi mengidap myalgia atau nyeri otot (pegal-pegal).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement