REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadz Hari Susanto menyampaikan penjelasan tentang hikmah di balik ibadah qurban. Dosen Pascasarjana Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu memaparkan berqurban salah satu hikmahnya adalah untuk memperbaiki perilaku buruk yang kerap hinggap pada diri manusia, yakni kikir.
Ibadah qurban menjadi tanda kepedulian sesama manusia dengan melakukan pengorbanan harta yang dimilikinya. Kepedulian inilah yang membuat orang tersebut terhindar dari perilaku kikir. Nabi Muhammad SAW telah berpesan kepada umatnya yang memiliki keluasan harta untuk berqurban. Nabi Muhammad SAW bersabda:
من كان له مال فلم يضح فلا يقربن مصلانا
"Siapa yang memiliki harta (untuk berqurban), tetapi enggan berqurban, maka jangan dekati tempat sholat kami." (HR Al Hakim)
Ibadah qurban juga merupakan pengingat bahwa Islam datang dengan proses yang panjang dan terjal. Qurban mengingatkan setiap Muslim pada perjalanan dakwah sejumlah Nabi dari Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad, lalu ke para sahabat, sampai sekarang.
Ustadz Hari mengungkapkan, ibadah qurban juga mengajarkan kepada setiap Muslim ihwal pengorbanan baik dengan jiwa, raga dan harta untuk melestarikan agama Islam.
Dia juga menyampaikan, berqurban adalah ibadah mahdhah dan sifatnya taukifi. Adapun taukifi adalah ibadah dengan ketentuan yang ditetapkan dan tidak bisa diubah. Umat Muslim tidak memiliki hak mempertanyakan mengapa itu perlu dilaksanakan.
Beberapa ibadah lain sebetulnya mengandung prinsip pengorbananan, seperti zakat dan infak yang berarti melakukan pengorbanan dengan harta. Sedangkan qurban adalah ibadah yang menjadi bagian dari pengorbanan sebagai bentuk ketaatan hamba kepada Allah SWT.
Syariat berqurban tercantum dalam Alquran dan hadits. Syariat berqurban dalam Alquran disebutkan dalam Surat Al Kautsar ayat 2. Allah SWT berfirman, "Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berqurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)." (QS Al Kautsar ayat 2)
Dalam hadits, diriwayatkan dari Aisyah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Tiada amalan yang lebih dicintai Allah pada hari penyembelihan (Idul Adha) selain mengucurkan darah (hewan qurban). Karena sungguh ia (hewan qurban) akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Sungguh darah itu akan sampai kepada Allah sebelum tetesan darah tersebut jatuh ke bumi. Maka, bersihkanlah jiwa kalian dengan berqurban!" (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)