Senin 19 Jun 2023 14:06 WIB

Penerbitan EBA Syariah, BSI: Ini Gebrakan Baru

EBAS-SP BSI kelebihan permintaan hingga 126 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Efek Beragun Asset syariah (EBAS) pertama di Indonesia, EBAS-SP SMF-BRIS01 hasil kerjasama antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (IDX: BRIS) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) telah resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Efek Beragun Asset syariah (EBAS) pertama di Indonesia, EBAS-SP SMF-BRIS01 hasil kerjasama antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (IDX: BRIS) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) telah resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Efek beragun aset syariah (EBAS) pertama di Indonesia, EBAS-SP SMF-BRIS01, hasil kerja sama antara PT Bank Syariah Indonesia Tbk (IDX: BRIS) dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) telah resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada Senin (19/6/2023).

Direktur Utama BSI Hery Gunadi mengatakan, sekuritisasi aset ini merupakan salah satu strategi Bank Syariah Indonesia dalam recycle aset yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi dan bertenor panjang, salah satunya adalah pembiayaan perumahan atau griya. Secara tahunan, pembiayaan Griya BSI tumbuh sebesar 14,79 persen atau mencapai Rp 49 triliun pada kuartal I 2023.

Baca Juga

Dalam transaksi sekuritisasi aset ini pula, BSI mengalami perubahan fungsi sebagai pemberi pembiayaan menjadi originator (pemilik awal dari portofolio yang disekuritisasi) dan collecting/servicing agent. Hal tersebut memberikan manfaat tambahan bagi BSI, yaitu sebagai tambahan likuiditas, efisiensi CKPN, serta peningkatan fee based income.

Peluncuran EBAS-SP SMF-BRIS01 merupakan momentum baru bagi kemajuan industri perbankan syariah di Indonesia. "BSI siap mengawal instrumen EBAS-SP SMF-BRIS01 sebagai gebrakan baru untuk pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia," ujar Hery.