REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pihak berwenang Meksiko menemukan 129 imigran, sebagian besar dari Guatemala, bertahan berdesak-desakkan di sebuah truk trailer di negara bagian timur Veracruz. Para imigran itu saling berimpitan di dalam sebuah trailer di tengah cuaca gelombang panas di Meksiko.
Institut Imigrasi Nasional (INM) dalam sebuah pernyataan pada Sabtu lalu mengatakan, suhu panas di Meksiko telah mencapai 45 Celsius (113F) di beberapa negara bagian, termasuk Veracruz.
Petugas imigrasi pada akhir Mei lalu juga telah menemukan 175 migran lainnya yang berada lebih jauh ke selatan, sebagian besar dari Amerika Tengah, di negara bagian Chiapas. Sebanyak 300 orang lainnya dihentikan di sebuah pos pemeriksaan di Veracruz pada bulan Maret.
Para imigran ini telah melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan di Amerika Latin, bahkan mereka sering membayar penyelundup untuk melewati Meksiko menuju AS. Beberapa di antaranya dipaksa melintasi daerah yang penuh dengan kekerasan narkoba, dan membuat mereka rentan terlibat dengan kejahatan yang terorganisasi.
Baca Juga: Hampir 100 Orang Meninggal Dunia akibat Panas Ekstrem di India
Di antara para pendatang yang ditemukan pada Jumat adalah berasal dari Guatemala, Honduras, India dan El Salvador, dan 19 anak di bawah umur tanpa didampingi orang tua dan kerabat mereka, kata lembaga migrasi tersebut.
Diberitakan bahwa anak-anak tersebut akan ditempatkan di bawah perwalian negara, sementara yang lainnya akan diproses untuk menentukan status hukum mereka di Meksiko. Selain itu, empat tersangka penyelundup manusia ditangkap dalam operasi tersebut.
Pada hari Jumat, komisaris INM, Francisco Garduño, telah bertemu dengan para pejabat Guatemala untuk membahas pemberian ganti rugi bagi para korban kebakaran mematikan pada bulan Maret lalu, di sebuah pusat penahanan imigran di Meksiko. "Akibat insiden itu setidaknya telah merenggut 39 nyawa para imigran," kata INM dalam sebuah pernyataan terpisah.
Gelombang panas ekstrem....