Senin 19 Jun 2023 19:10 WIB

Sering Dikira Efek Cuaca Panas, Keluhan Ini Ternyata Gejala Diabetes

Diabetes terjadi ketika gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Alat monitor gula darah (Ilustrasi). Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin dengan baik.
Foto: www.freepik.com
Alat monitor gula darah (Ilustrasi). Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin dengan baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes menjadi kondisi yang mengubah hidup seseorang karena menyebabkan kadar gula darah menjadi terlalu tinggi. Ada dua jenis diabetes, dengan tipe 2 yang jauh lebih umum daripada tipe 1.

Memengaruhi sekitar 90 persen dari semua pasien diabetes, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin dengan baik. Ini sering disebabkan oleh kelebihan berat badan atau tidak bergerak aktif, meski bisa juga diturunkan dalam keluarga.

Baca Juga

Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. Namun, belum diketahui secara pasti apa pemicunya.

Gejala untuk tipe 1 dan tipe 2 biasanya sama. Hanya saja, gejalanya mungkin berkembang lebih lambat jika orang mengidap diabetes tipe 2.

Seorang apoteker di Inggris telah memperingatkan satu tanda umum dari kondisi yang harus diwaspadai yang dapat dengan mudah disalahartikan sebagai efek cuaca panas. Menurut George Sandhu, wakil pengawas apoteker di Well Pharmacy, "rasa haus yang ekstrem" adalah gejala diabetes yang harus diperhatikan.

"Seseorang mungkin menjadi jauh lebih haus dibandingkan dengan apa yang normal bagi Anda," kata dia, seperti dikutip dari laman Express, Senin (19/6/2023).

Hal ini juga merupakan tanda serangan panas dan/atau dehidrasi. Gejala diabetes lainnya yang dia bagikan termasuk kelelahan dan keinginan buang air kecil berlebihan.

Kebutuhan buang air kecil yang berlebihan akan menjadi salah satu petunjuk bahwa gejalanya bisa disebabkan oleh diabetes alih-alih dehidrasi. Menurut Sandhu, sering kali banyak orang tidak menyadari bahwa kasus diabetes tipe 2 dapat dihindari dengan gaya hidup sehat, tidak seperti diabetes tipe 1 yang tidak ada hubungannya dengan gaya hidup.

"Menurunkan berat badan dan berolahraga lebih banyak jika kelebihan berat badan atau tidak aktif, benar-benar dapat mengurangi peluang untuk mengembangkan kondisi tersebut, seperti halnya tetap berpegang pada diet sehat," tutur Sandhu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement