REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja anak usaha PTPN Group yang akan digabungkan membentuk sub-holding khusus industri sawit terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga, empat perusahaan ini diyakini akan membawa PalmCo mencapai target-target besarnya di masa mendatang. Adapun unit bisnis sawit dari grup perusahaan yang akan dimerger ke dalam PalmCo adalah PTPN IV, PTPN V, PTPN VI dan PTPN XIII.
Direktur Utama PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, peningkatan kinerja anak perusahaan yang akan di merger menjadi PalmCo tersebut akan berasal dari efisiensi biaya, optimalisasi aset dan perbaikan fundamental, serta pendekatan teknologi.
Kinerja perusahaan utamanya ditopang oleh peningkatan kinerja operasional, mulai dari peningkatan hasil produksi tandan buah segar (TBS), produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan palm kernel oil.
“Selain itu, perusahaan juga diperkuat dengan implementasi konsep Environmental, Social and Governance (ESG), sehingga bisnis PalmCo diyakini berkelanjutan karena sangat memperhatikan aspek konservasi lingkungan dan kepentingan masyarakat,” ujar Ghani.
Lebih jauh, dia mengatakan, PTPN IV telah siap menjadi subholding PTPN Group khusus mengelola sawit. Dari sisi kesiapan kinerja keuangan, dia mengemukakan, tahun 2022 lalu, laba bersih PTPN IV naik sebesar 2,8 persen menjadi Rp 2,17 triliun dari Rp 2,11 triliun di tahun 2021.
Keuntungan ini diperoleh dari pendapatan yang juga meningkat sebesar 12,33 persen dari Rp 9,32 triliun menjadi Rp10,47 triliun di tahun yang sama. Kenaikan laba dan pendapatan perusahaan, sejalan dengan peningkatan nilai aset sebesar 8,34 persen dari Rp 21,18 triliun menjadi Rp 23 triliun.
Kinerja gemilang, kata Ghani, juga dicetak olah calon perusahaan yang akan merger ke PalmCo lain. Kinerja di atas target PTPN V, kenaikan laba bersih berturut PTPN VI, serta berbagai Penghargaan PTPN XIII.
PTPN V membukukan kinerja keuangan di atas target yang ditetapkan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Pendapatan PTPN V mencapai Rp 8,49 triliun atau 118,44 persen dari target. Nilai aset di akhir tahun 2022 juga di atas 110,55 persen dari target RKAP.
Kinerja keuangan yang melampaui target ini signifikan mendorong laba bersih perusahaan yang meningkat sebesar 16,92 persen dari Rp 1,3 triliun menjadi Rp 1,52 triliun. Dua tahun sebelumnya, PTPN V juga membukukan lonjakan laba bersih, yaitu naik 620 persen yoy tahun 2021 menjadi Rp 417 miliar.
Selanjutnya, PTPN VI juga tidak kalah prestasinya dengan anak usaha lain. Selama tiga tahun terakhir secara berurut-turut, perusahaan mencetak kenaikan keuntungan bersih.
Tahun 2020, laba bersih perusahaan mencapai Rp 70 miliar. Angka ini meningkat 302,85 persen yoy menjadi Rp 282 miliar tahun 2021. Kemudian, tahun 2022, melonjak lagi sebesar 422,94 persen yoy menjadi Rp 401,27 miliar.
Demikian juga dengan PTPN XIII. Tahun 2021, perusahaan membukukan peningkatan laba bersih sebesar 111,8 persen dari tahun lalu menjadi Rp 88,28 miliar. Keuntungan ini diperoleh dari kenaikan pendapatan sebesar 71,70 persen dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 2,13 triliun.
PTPN XIII mampu menorehkan kinerja positif berupa capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, & Amortization (EBITDA) sebesar Rp 632,20 miliar dari posisi negatif EBITDA sebesar Rp 58,49 miliar di tahun 2020.
Prestasi ini mampu mengantarkan PTPN XIII menjadi pemenang dan meraih penghargaan kategori “Tertumbuh” untuk kriteria Anak Perusahaan dengan Peningkatan Profitabilitas
Tertinggi pada ajang Liga PTPN Award 2022.
Prestasi perusahaan juga semakin diakui oleh sejumlah lembaga kredibel. Tahun ini, PTPN XIII kembali mendapat penghargaan berupa Juara I Kategori Anper Tertumbuh/The Most Increased EBITDA Core dalam Liga PTPN Awards 2023. Kemudian, para Maret lalu, PTPN XIII menyabet penghargaan Bronze Winner untuk kategori Laporan Tahunan Buku 2021 Terbaik di ajang PR Indonesia Award 2023. Dalam kompetisi bergengsi BUMN Track 2023, PTPN XIII berhasil meraih Peringkat I untuk kategori Strategi Pemulihan.
“Dengan kinerja yang baik, tren kedepannya kami optimis PalmCo tidak hanya akan menjadi perusahaan sawit terbesar, tapi juga dengan kinerja optimal,” tutupnya.