Senin 19 Jun 2023 20:22 WIB

Presiden Iran: Upaya Israel Jalin Hubungan dengan Negara Muslim tak akan Berhasil

Rakyat Palestina berterima kasih atas dukungan terus-menerus dari Iran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara kepada wartawan saat konferensi pers bersama dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023)
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara kepada wartawan saat konferensi pers bersama dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Ebrahim Raisi menekankan normalisasi hubungan antara negara-negara Muslim dan Arab dengan Israel tidak akan berhasil. Dia mengingatkan Israel ingin melakukan normalisasi untuk membuat pemuda Palestina kecewa atas kebebasan tanah mereka.

Hal itu disampaikan Raisi dalam pertemuan dengan Ziyad al-Nakhalah selaku Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina dan sekelompok pemimpin gerakan tersebut. Dia mengatakan, sebagian rakyat Palestina telah mengharapkan kebebasan dari penindasan dan pendudukan rezim Zionis melalui meja perundingan.

Baca Juga

"Tetapi hari ini, setiap orang, bahkan para pendukung perundingan, memiliki harapan terhadap para pejuang dan kekuatan perlawanan, dan ini adalah pemenuhan janji Tuhan bahwa tatanan dunia tidak sesuai dengan penindasan dan kepalsuan," kata dia, seperti dilansir laman ISNA, Senin (19/6/2023).

Presiden Raisi menambahkan, para pejuang Palestina telah mengambil inisiatif dalam menghadapi masalah dan berdiri melawan penindasan rezim Zionis dan pendukungnya. Menurutnya, mencegah generasi muda Palestina untuk merebut kembali wilayah pendudukan adalah salah satu tujuan Zionis dalam mencoba menormalkan hubungan dengan beberapa negara Arab dan Islam.

"Tetapi kami sangat yakin bahwa upaya ini tidak akan berhasil karena lawan pertama dan paling serius dari ini adalah orang-orang dari negara yang sama," tambahnya.

Dia menuturkan, saat ini bangsa Palestina lebih bersatu daripada sebelumnya. Sebaliknya, masyarakat Zionis Israel lebih tersebar dan terpecah daripada sebelumnya sehingga menurut dia, tanda-tanda kemunduran Israel telah menjadi jelas.

"Hari ini, hati rakyat dunia, dari bangsa-bangsa di kawasan hingga rakyat negara-negara Amerika Latin bersamamu, dan ini perhatian Tuhan dan berkat darah para syuhada gerakan perlawanan, termasuk syuhada Haji Qasem Soleimani, yang menghilangkan kebodohan dari dunia. Kemenangan akhir sudah sangat dekat dan menjadi milik bangsa kebanggaan Palestina," ujarnya.

Sekjen Jihad Islam Palestina Ziyad al-Nakhalah mengungkapkan, rakyat Palestina berterima kasih atas dukungan terus menerus dari Iran. Dia mengatakan Iran adalah negara yang menentukan dalam interaksi regional dan internasional.

Dia juga mempresentasikan laporan terperinci tentang perang yang terjadi selama 5 hari belakangan ini dengan pasukan Israel. Ia mengatakan, rezim Zionis Israel mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah Mesir untuk mengakhiri konflik dengan pasukan perlawanan di akhir putaran konflik baru-baru ini.

"Ini adalah kemenangan besar dan hasil dari komitmen Palestina untuk berdiri dan melawan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement