Senin 19 Jun 2023 21:20 WIB

Penipuan Melalui Telegram di Malaysia Angka Kerugiannya Mencapai Rp145,9 Miliar

Pemerintah Malaysia-Telegram bekerja sama untuk memastikan aplikasi itu lebih aman.

 Ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi perpesanan media sosial Telegram. Malaysia telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Telegram.
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi perpesanan media sosial Telegram. Malaysia telah melakukan pertemuan dengan perwakilan Telegram.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kerugian warga akibat berbagai aktivitas penipuan melalui Telegram dari Januari hingga Mei 2023 mencapai 45 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp 145,9 miliar (kurs RM 1 setara Rp 3.242). Pemerintah menyatakan tidak akan berdiam diri dan membiarkan penjahat bersembunyi di balik identitas palsu.

"Insya Allah pertemuan hari ini menjadi awal yang baik dalam kerja sama lintas instansi untuk memastikan Telegram lebih aman digunakan," kata Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil dalam keterangannya di Kuala Lumpur, Senin (19/6/2023).

Baca Juga

Fahmi melakukan pertemuan dengan perwakilan Telegram di Markas Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) di Bukit Aman pada Senin siang bersama Kepala Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (SKMM) Salim Fateh Din, Inspektur Jenderal Polisi Acryl Sani Abdullah Sani, dan Direktur Departemen Investigasi Kriminal Ayob Khan Mydin Pitchay. Petinggi PDRM lainnya juga turut mendampingi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement