Selasa 20 Jun 2023 06:38 WIB

Animo Masyarakat Tinggi, SMF Dorong Penerbitan EBA Syariah

EBA syariah menjadi batu loncatan positif terkait alternatif produk syariah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Efek Beragun Aset Syariah (EBAS) pertama di Indonesia telah resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Efek Beragun Aset Syariah (EBAS) pertama di Indonesia telah resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Ananta Wiyogo berharap dengan dicatatnya Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS SP) SMF-BRIS01 di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi batu loncatan positif terkait alternatif baru produk invetasi berbasis syariah. Saat baru diterbitkan, animo investor kepada EBA syariah pertama di Indonesia itu cukup tinggi.

"Kalau animo investornya sudah ada, tinggal kami suplai produknya. Produknya bisa terjadi suplai kalau ada kolaborasi antara SMF si pemilik penyelenggara untuk EBASSP dengan bank-bank syariah. Harapan saya, selain BSI ada bank-bank syariah lainnya atau unit syariah yang punya portofolio KPR syariah yang bisa disekuritisasi," ujarnya di Jakarta, Senin (19/6/2023).

Baca Juga

Sekuritisasi, lanjut Ananta, merupakan upaya keberlanjutan SMF sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam menciptakan pendanaan kreatif. Nantinya, dana akan digunakan untuk menyediakan sumber pendanaan jangka panjang bagi pembiayaan perumahan.

"Diharapkan EBAS Syariah dapat menjadi solusi perbankan dalam mengatasi risiko maturity mismatch serta mendukung upaya menekan gap kepemilikan dan kepenghunian rumah di Indonesia yang dicanangkan oleh pemerintah," ucapnya.