REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB) telah menandatangani MoU dengan Abu Dhabi Investment Office (ADIO) untuk menyediakan pembiayaan dan dukungan perbankan bagi perusahaan domestik dan investor.
ADIB akan menawarkan dukungannya di berbagai bidang seperti memfasilitasi pembukaan rekening bank syariah bagi perusahaan yang datang sebagai investor melalui ADIO atau prakarsa pemerintah, kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan dilansir Zawya, Senin (19/6/2023).
ADIB akan memberikan opsi pembiayaan untuk membantu entitas-entitas ini. Termasuk peluang pembiayaan berdasarkan Standby Letters of Credit (SBLC) dan bank garansi. ADIB juga menawarkan opsi pembiayaan berdasarkan agunan dalam bentuk aset operasional di lapangan seperti real estat, peralatan, dan mesin.
ADIO didirikan untuk memungkinkan peluang pertumbuhan bagi investor dan bisnis inovatif di Abu Dhabi. Penjabat Global Head of Wholesale Banking ADIB Mohammed Ali AlFahim, mengatakan, dengan memanfaatkan keahlian ADIB dalam perbankan Islami bersamaan dengan komitmen ADIO untuk mendorong investasi di Abu Dhabi.
"Tujuan kami adalah untuk memfasilitasi pertumbuhan dan keberhasilan lanskap ekonomi Abu Dhabi," kata AlFahim.
ADIB memiliki aset lebih dari 172 miliar dirham UEA (46,8 miliar dolar AS atau Rp 688 triliun). Bank ini didirikan pada 1997 dan hadir di enam pasar yakni Mesir, dengan 70 cabang, Arab Saudi, Inggris, Sudan, Qatar, dan Irak.
Bulan lalu, Departemen Pengembangan Ekonomi Abu Dhabi (ADDED) menandatangani MoU dengan ADIB untuk bersama-sama menawarkan prosedur pembukaan rekening bank bagi investor dan pemilik izin usaha yang dikeluarkan oleh ADDED.