Selasa 20 Jun 2023 08:55 WIB

Ikuti Pelatihan Ekonomi Kreatif SDG Jateng, Santri dan Kiyai di Batang Antusias

Kiyai M Syafi'ul Umam bersyukur kegiatan berjalan khidmat dan lancar.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Para santri putra dan putri Pondok Pesantren Roudhotul Uqul di Desa Cokro Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah mengikuti pembuatan keripik singkong.
Foto: Dok. Sdg
Para santri putra dan putri Pondok Pesantren Roudhotul Uqul di Desa Cokro Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah mengikuti pembuatan keripik singkong.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Para santri Pondok Pesantren Roudhotul Uqul di Desa Cokro Kecamatan Blado Kabupaten Batang Jawa Tengah mengikuti pelatihan ekonomi kreatif yang digelar sukarelawan SDG. Para santri terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Terutama saat sesi pelatihan dari mulai proses pemotongan bahan baku, penggorengan, pemberian bumbu hingga pengemasan keripik yang sudah siap santap.

Koordinator Wilayah SDG atau Santri Dukung Ganjar Jawa Tengah, Mukti Abdul Jabir, menjelaskan materi pelatihan ekonomi kreatif bagi para santri kali ini difokuskan dalam pembuatan keripik singkong.

Baca Juga

Keripik singkong dinilai sebagai produk kuliner atau jajanan yang banyak digemari masyarakat dari semua kalangan karena rasanya yang enak dan murah. Sehingga, produk tersebut akan mudah dijual.

"Kegiatan hari ini adalah doa bersama dan pelatihan pembuatan keripik yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Roudhotul Uqul di Kabupaten Batang," kata Mukti, seperti dikutip pada Selasa (20/6/2023). 

Selain itu, SDG juga memberikan bantuan sarana peralatan untuk memproduksi keripik singkong agar para santri dapat langsung mempraktikan materi yang disampaikan dalam pelatihan.

"Ini merupakan program dari SDG untuk melatih kreativitas santri dalam mengembangkan ekonomi kreatif di pondok pesantren," ujar Mukti berharap para santri berkontribusi meningkatkan perekonomian.

Kiyai M Syafi'ul Umam selaku Pengasuh Pondok Pesantren Roudhotul Uqul bersyukur kegiatan berlangsung dalam suasana khidmat sejak pembukaan yang diisi dengan pembacaan ayat suci Al Quran hingga akhirnya ditutup dengan doa bersama para santri dipimpin Kiyai Syafi'ul Umam.

 

Umam berpesan agar para santri memanfaatkan pelatihan kali ini sebaik mungkin agar mereka bisa membangun bisnis setelah lulus menjalani pendidikan di pesantren. Pada kegiatan yang berlangsung penuh kekeluargaan itu, para santri dan kiyai turut mendoakan Ganjar Pranowo. "Tanggapan kami selaku pemimpin pondok sangat positif. Mudah-mudahan menjadi orang nomor satu di Indonesia," kata Umam. 

Upaya melakukan kegiatan bermanfaat untuk santri dan masyarakat sekitar juga pernah dilakukan SDG Banten sebelumnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membuka kesempatan usaha kepada santri warga setempat adalah dengan memberikan pelatihan budidaya ternak kambing kepada puluhan santri di Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Kota Cilegon, Banten. 

Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah mengatakan peranan santri berpotensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi keraykatan berbasis keumatan dalam mencetak santri yang terampil berwirausaha, serta bertujuan untuk memberikan dampak terhadap masyarakat yang sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius.

"Kami lakukan pelatihan budi daya kambing kepada para santri di kota Cilegon. Ini merupakan wujud komitmen SDG dalam mendukung program kewirausahaan di pesantren," kata Yury, demikian dilansir dari Antara

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement