REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, pemerintah berkomitmen menjaga akses barang kebutuhan pokok bagi masyarakat dalam berbagai situasi. Komitmen pemerintah itu disampaikan Zulkifli saat meninjau pelaksanaan pasar murah di Buleleng dan Denpasar, Bali, Selasa (20/6/2023).
Pasar murah diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. "Mudah-mudahan dengan ini, masyarakat bisa terbantu mendapatkan bapok seperti beras, gula, dan minyak goreng dengan mudah. Namun, sebetulnya saat ini harga kebutuhan pokok di pasar pun stabil dan pasokan banyak. Masyarakat silakan belanja ke pasar," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis di Klaten, Jawa Tengah.
Pada pasar murah di Buleleng, disediakan 250 paket bahan pokok yang terdiri atas beras 5 kilogram, gula 1 kilogram, dan MinyaKita 1 liter. Beras dijual dengan harga Rp 43 ribu per 5 kilogram, gula Rp 13.500 per kilogram, dan MinyaKita Rp 14 ribu per kilogram. Tersedia 1,35 ton beras, 300 kilogram gula, dan 360 liter MinyaKita.
Setelah meninjau pasar murah di Buleleng, Zulkifli melanjutkan kegiatan peninjauan pasar murah di Denpasar, Bali. Pada titik ini, tersedia 150 paket bahan pokokyang terdiri atas beras 5 kilogram, gula 1 kilogram, dan MinyaKita 1 liter. Beras dijual dengan harga Rp 41.500 per 5 kilogram, gula Rp 13.500 per kilogram, dan MinyaKita Rp 14 ribu per kilogram.
Pada pasar murah di Denpasar, pasokan yang disediakan adalah 850 kilogram beras, 200 kilogram gula, dan 240 liter MinyaKita.
Di kedua titik pasar murah tersebut, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Perum Bulog dan PT Sentana Prima Unggul yang merupakan perusahaan pengepak dan distributor minyak goreng. Mendag mengungkapkan, pemerintah terus berkomitmen memastikan harga-harga bapok stabil di semua daerah.
"Memang saya keliling ke daerah, ke mana-mana mengecek agar harga-harga bapok di mana pun berada itu tidak berbeda dengan daerah-daerah lain," kata Zulkifli.