Selasa 20 Jun 2023 13:39 WIB

Program Zmart Baznas Dongkrak Pendapatan Mustahik Penerima Manfaat

Saat ini, 50 mustahik tercatat menjadi penerima manfaat Zmart Baznas Palembang.

Mustahik penerima manfaat program Zmart BAZNAS yang berada di Kelurahan Sei Lais, Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Foto: Dok. BAZNAS
Mustahik penerima manfaat program Zmart BAZNAS yang berada di Kelurahan Sei Lais, Kota Palembang, Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Junaida yang kerap disapa Ida merupakan salah satu dari 50 mustahik penerima manfaat program Zmart BAZNAS yang berada di Kelurahan Sei Lais, Kota Palembang, Sumatra Selatan. Senyum bahagia dan ungkapan terima kasih tak henti-hentinya diucapkan Ida dan keluarga ketika pendamping Zmart menyambangi lokasi tempat beliau berjualan. 

“Terima kasih banyak BAZNAS setelah mendapatkan bantuan warung dan modal usaha dari Baznas, alhamdulillah kami sekeluarga saat ini sudah mulai bisa menabung Rp50.000 sampai dengan Rp150.000 sehari, kemudian yang tadinya hanya jualan sosis dan dan gorengan di meja dekat sekolahan, kini bisa mengembangkan usaha dengan menjual sembako, mi, dan ritel lainnya,” ujar Ida bercerita kepada pendamping program Zmart, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga

Semangat yang luar biasa dari Ibu Ida dan keluarga ini bukan tanpa alasan. Suami yang sudah mulai sakit kini tidak bekerja lagi serta ada anak-anak serta cucu beliau yang juga turut serta tinggal di rumah yang menjadi tanggungannya. 

Dulunya Ida dan suami hanya berjualan menggunakan meja di dekat sekolah. Ketika tiba libur sekolah, dia terpaksa tidak berjualan dan membuat omzetnya menurun drastis karena tak ada siswa yang membeli jajanan. Namun, kini semenjak adanya warung yang merupakan bantuan dari Baznas, Ida bisa tetap berjualan karena konsumennya tak hanya siswa sekolah namun juga warga sekitar.

“Semenjak adanya warung ini saya dan suami saya bergantian menjaga warung, apalagi suami saya yang sudah tidak bisa lagi bekerja berat saat ini sedang semangat-semangatnya jaga warung. Kini kami juga tetap bisa ada pemasukan meski libur sekolah," kata Ida. 

Ida juga dapat menghasilkan peningkatan omzet yang cukup signifikan. Jika bulan April total omzetnya mencapai Rp6.240.000 dengan rata-rata Rp208.000 per hari, pada Mei Ida mendapat Rp9.250,000 dengan rata-rata pendapatan Rp327.000 per hari. Perkembangan yang diraih Ida mendapat apresiasi dari Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA.

Saidah mengatakan, Ida telah mengaplikasikan ilmu dari pendamping BAZNAS, dan membuat usahanya menjadi lebih berkembang. Kedisiplinan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi penerima manfaat lain agar menerapkan hal serupa sehingga dapat mencapai kemandirian ekonomi. 

"Modal usaha memiliki peran yang krusial bagi mustahik. Meski begitu, modal saja tidak cukup, juga harus dibarengi dengan tekad yang kuat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat, Baznas terus mendorong kemandirian ekonomi, mengurangi kemiskinan jangka panjang, dan berupaya menyejahterakan masyarakat lewat program yang digulirkan," kata Saidah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement