REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Komoditas rumput laut merupakan andalan bagi masyarakat di pesisir Lampung. Bahkan, tahun ini Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatra Bagian Barat (Sumbagbar) telah melepas ekspor perdana rumput laut hasil produksi dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masyarakat Provinsi Lampung dengan tujuan dikirim ke Vietnam.
Seperti dilansir dari Antara, Selasa (20/6/2023), disebutkan bahwa rumput laut hasil UMKM yang diekspor tersebut sebanyak 26 MT dengan nilai devisa ekspor sebesar 19.500 dolar AS atau Rp 289,9 juta.
Tak pelak, kegiatan pelatihan budi daya rumput laut di Pantai Alami, Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung pun diikuti dengan semangat oleh masyarakat setempat. Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar Lampung Diana Ali mengatakan, kegiatan kali ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat, jenis, dan cara budi daya rumput laut kepada warga setempat.
“Karena di daerah ini memang di pesisir laut, maka kami ingin ada perkembangan budi daya rumput laut. Agar masyarakat setempat lebih mengenal manfaat, jenis, dan cara budi daya rumput laut itu sendiri,” kata Diana.
Diana menjelaskan, ke depannya akan kembali melakukan kegiatan terkait inovasi budi daya rumput laut dalam bentuk lainnya. “Ke depannya insyaallah akan kembali lagi dengan inovasi penggunaan rumput laut. Agar kami terus dapat memberikan kontribusi dan manfaat kepada masyarakat,” ungkapnya.
Kehadiran Srikandi Ganjar Lampung juga mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Hal tersebut terlihat dari aktifnya para peserta dalam kegiatan. “Antusiasmenya ini sangat luar biasa. Di sini kami juga berbagi dan diskusi, mereka juga menyampaikan aspirasi terkait bagaimana ke depan soal budi daya rumput laut,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu peserta Jasminah mengakui, kegiatan ini sangat bermanfaat. Apalagi, menurutnya, masih banyak perempuan yang pengangguran saat ini di desanya.
“Inginnya kegiatan serupa bisa diadakan kembali, yang dapat menghasilkan peluang usaha atau kerjaan. Karena ibu yang ada di sini tidak ada pekerjaan,” ujar Minah.