REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus enggan menanggapi sinyal yang disampaikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) jika partai berlambang pohon beringin itu mau bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Ia menegaskan Partai Golkar masih menjalankan amanat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada 2021 yang mendorong Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres).
"Saya enggak tahu ya. Namanya Cak Imin kan pasti ada urusan internal mereka," ujar Lodewijk di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/6/2023).
"Ya kami tetap, Golkar berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan dan Partai Golkar sampai saat ini belum berubah dari keputusan Munas 2017 dan Rapimnas 2021 lalu, Airlangga sebagai calon presiden dari Partai Golkar," kata Lodewijk menambahkan.
Sekjen Golkar mengeklaim komunikasi antara Partai Golkar dengan Partai Gerindra dan PKB disebutnya semakin intens menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapres pada Oktober 2023. Ia hanya menyampaikan, agar semua pihak menunggu pengumuman terkait hal tersebut.
"Kita harus realistis dong (mengusung Airlangga), namanya kita berjuang. Dan sekali lagi itu amanat Munas," ujar Lodewijk.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid menegaskan, partainya tetap mengacu kepada hasil Muktamar yang memutuskan agar Abdul Muhaimin Iskandar maju dalam Pilpres 2024. Baik sebagai capres atau cawapres.
PKB sendiri sudah tergabung dalam KKIR bersama Partai Gerindra yang ingin mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Adapun bagi partai politik yang ingin bergabung dengan KKIR, ia mengingatkan bahwa keputusan terkait kontestasi berada di tangan Prabowo dan Muhaimin.
"Ya iyalah (Muhaimin jadi pengantinnya), kan kalau di KKIR itu kan keputusannya itu ada di tangan Pak Prabowo dan Pak Muhaimin. Sehingga tidak bisa sendirian Pak Muhaimin yang memutuskan," ujar Jazilul menjawab pertanyaan ihwal partai politik yang menyodorkan nama untuk menjadi cawapres Prabowo.
Saat ini, terdapat dua partai yang diketahui mendekati Partai Gerindra. Pertama adalah Partai Golkar yang menyodorkan nama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai cawapres dari Prabowo.
Kedua adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Partai berlambang matahari itu mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir menjadi pendamping Prabowo pada Pilpres 2024.
"Pak Muhaimin, menurutnya PKB, keputusan DPP, Pak Muhaimin calon penganten. Berarti bagi PKB, Pak Muhaimin ini bagi PKB sudah diputuskan menjadi penganten," ujar Jazilul.