REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan menindaklanjuti permasalahan limbah di Sungai Bengawan Solo yang sempat mengganggu produksi air PDAM setempat.
"Nanti kami tindak lanjuti lagi ya," katanya di Solo, Selasa (20/6/2023). Ia mengatakan akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah sekitar mengingat limbah yang masuk ke Sungai Bengawan Solo bukan berasal dari Solo melainkan dari industri di Kabupaten Sukoharjo.
"Nanti saya tindak lanjuti. Ini selalu berulang. (Koordinasi, Red.) lintas daerah juga," katanya. Sebelumnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo sempat menghentikan pengolahan air akibat limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo pada Jumat (16/6) sejak pagi hingga sore hari.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi PDAM Surakarta Bayu Tunggul mengatakan sempat melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Apalagi dalam beberapa pekan terakhir juga terjadi pladu, di mana ikan di Sungai Bengawan Solo mabuk sehingga muncul di permukaan akibat tercemar limbah.
"Artinya limbah di Mojolaban belum tertangani. Limbahnya dari UMKM alkohol," ujar dia.
Terkait hal itu, ia berharap agar DLH Kabupaten Sukoharjo dan Provinsi Jawa Tengah dapat segera bertindak mengingat sumber air dari Bengawan Solo menyangkut hajat hidup orang banyak. "Produksi kami kan 80-90 liter per detik," katanya.