Selasa 20 Jun 2023 15:31 WIB

 Tiga Kabupaten Daerah di Jabar Masuk Endemis Rabies

Data dari 2018 hingga 2022 kasus rabies di Jabar sangat fluktuatif.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Kasus rabies di Jawa Barat (Jabar) sejak 2018 hingga 2022 mengalami peningkatan. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kasus rabies di Jawa Barat (Jabar) sejak 2018 hingga 2022 mengalami peningkatan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus rabies di Jawa Barat (Jabar) sejak 2018 hingga 2022 mengalami peningkatan. Menurut Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Jabar, Yudi Koharudin, ada tiga daerah di Jabar yang masuk dalam endemis rabies. 

Yudi menjelaskan, data dari 2018 hingga 2022 kasus rabies di Jabar sangat fluktuatif. Tapi, hal ini dibarengi dengan tindakan pemberian vaksin antirabies pada hewan. "Kalau dari 2018 sampai sekarang, kenaikan ada, cuma sempat ada penurunan juga. Datanya, dari 2018 ada 1.280 gigitan, tahun 2019 ada 1.607, tahun 2020 ada 1.295, tahun 2021 ada 974 gigitan, di tahun 2022 ada 1.439 gigitan," ujar Yudi saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023). 

Baca Juga

Dari temuan angka ini, kata dia, ada beberapa daerah yang menjadi endemis kasus rabies. Kasus ini, banyak di temukan di wilayah kabupaten dibanding perkotaan. Hanya saja, masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan. 

"Angka itu relatif tidak ada peningkatan signifikan, 1.000-1.500-an. Memang di Jabar ada daerah endemis rabies, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sukabumi, disitu tinggi gigitan," paparnya. 

Yudi mengatakan, tiga daerah itu dikatakan endemis karena kasus tinggi dan hewan yang memiliki virus rabies seperti anjing, kucing, kera juga banyak. Tapi, kasus gigitan rabies paling mendominasi di tiga daerah itu ada dari anjing bukan dari hewan lainnya. 

"Dikatakan endemis daerah yang banyak anjingny, terutama anjing liar. Tapi kami juga langsung melakukan koordinasi dengan dinas peternakan, kita punya puskesmas mereka punya Puskeswan yang bisa menangani hal ini," paparnya.

Dinkes Jabar beserta kabupaten dan kota, kata dia, pada 2023 ini juga menggencarkan vaksinasi antirabies pada hewan. Stok vaksin juga telah tersedia dan sudah disebarkan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di Jabar. 

Namun, Yudi meminta agar masyarakat tetap waspada. Untuk masyarakat yang memiliki hewan peliharaan terutama anjing juga dapat melakukan vaksin antirabies agar menghindari penyebaran penyakit. 

"Vaksin antirabies, kita mendapatkan sampai 19 Juni 2023, 4530 vial vaksin, satu vial bisa beberapa suntikan. Ada serum antirabies ada 74 vial, itu sudah kita alokasikan ke-27 kabupaten kota, yang butuh bisa datang ke puskesmas, atau RSUD di Jabar," paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement