Selasa 20 Jun 2023 19:12 WIB

In Picture: Kenaikan Permintaan Pisau di Yogyakarta

Jelang Hari Raya Idul Adham permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan..

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Mohamad Amin Madani

Beberapa pisau dan alat pertanian yang sudah jadi di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pandai besi mengasah alat pertanian milik pembeli di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Warga antre mereparasi reparasi pisau dan alat pertanian di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pandai besi mengerjakan reparasi pisau dan alat pertanian di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pandai besi mengerjakan reparasi pisau dan alat pertanian di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Warga antre mereparasi reparasi pisau dan alat pertanian di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pandai besi mengerjakan reparasi pisau di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Pandai besi mengerjakan reparasi pisau dan alat pertanian di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023). Jelang Hari Raya Idul Adha 1444H permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Beberapa pisau dan alat pertanian yang sudah jadi di Gamping, Sleman, Yogyakarta, Selasa (20/6/2023).

Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 H, permintaan pisau baru dan reparasi mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hari biasa. Pisau dan alat pertanian yang dibuat secara tradisional ini dijual mulai Rp 100 ribuan, sedangkan untuk reparasi pisau atau alat pertanian dikenakan biaya mulai Rp 15 ribuan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement