REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Integrasi GoTo dinilai mampu meningkatkan akses keuangan di antara mitra usaha Gojek maupun Tokopedia. Hal ini seiring dengan meningkatnya adopsi produk keuangan baik digital maupun konvensional.
Hasil riset LPEM FEB UI menyebutkan pemanfaatan layanan keuangan mitra usaha GoTo berada di atas rata-rata nasional. Penggunaan layanan keuangan, antara lain dompet digital, mobile banking dan tabungan semakin meningkat dari 88 persen di 2021 menjadi 91 persen di 2022.
"Angka ini lebih tinggi daripada 85 persen rata-rata nasional jumlah masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan keuangan formal menurut Otoritas Jasa Keuangan," kata Kepala LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin, Selasa (20/6/2023).
Mitra pengemudi umumnya menggunakan produk keuangan berupa mobile banking, dompet digital dan tabungan di bank. Penggunaan produk keuangan tersebut mengalami peningkatan dari 2021 ke 2022. Mitra pengemudi yang menggunakan tabungan di bank meningkat dari 42,29 persen responden menjadi 44,68 responden.
Sedangkan mitra pengemudi yang menggunakan mobile banking meningkat dari 55,74 persen responden menjadi 57,18 persen. Adapun mitra pengemudi yang menggunakan dompet digital meningkat dari 60,51 persen menjadi 63,63 persen. Sebagian mitra bahkan sudah memiliki akun sekuritas saham dengan persentase di 2022 sebesar 3,36 persen.
Selain itu, akses pinjaman terhadap Penjual Tokopedia juga mengalami peningkatan. Persentase pinjaman diterima oleh Penjual Tokopedia meningkat mencapai 83,2 persen di 2022 dengan pinjaman yang paling banyak digunakan adalah pinjaman online.
Akses pinjaman bagi mitra pengemudi juga mengalami peningkatan. Secara umum terdapat tiga jenis pinjaman yang paling banyak digunakan oleh mitra pengemudi GoTo yaitu kredit bank umum kendaraan, pinjaman online dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Temuan menarik lainnya adalah terkait ekosistem GoTo yang inklusif dan mudah digunakan (rendah hambatan) sehingga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi," kata Chaikal.