REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH -- Jamaah haji dari berbagai negara sudah berkumpul di Makkah, setiap hari jumlahnya semakin banyak. Sehubungan dengan itu, jamaah haji Indonesia diimbau untuk menjaga kesehatan menjelang puncak ibadah haji.
Tenaga kesehatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dokter Rahma, mengingatkan jamaah haji terkait manfaat menggunakan masker. Dokter Spesialis Paru dari KKHI ini menyampaikan bahwa manfaat menggunakan masker di antaranya melindungi dari paparan polusi udara seperti debu dan asap kendaraan.
"Memakai masker mengurangi resiko penyakit pernafasan akibat partikel, debu dan polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan seperti asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)," kata Dokter Rahma, Selasa (20/6/2023).
Dokter Rahma mengatakan, menggunakan masker juga dapat mengurangi penularan dan penyebaran penyakit. Baik sebagai pelindung diri sendiri sekaligus masker juga melindungi orang disekitar menjelang berkumpulnya jamaah haji dari seluruh dunia.
"Cuaca yang panas dapat meningkatkan iritasi di saluran napas dan dapat memicu iritasi saluran napas, dan menimbulkan gejala pernafasan pada jamaah haji. Hal ini dapat memperburuk kondisi gangguan pernafasan yang sebelumnya sudah dialami jamaah haji," ujar Dokter Rahma.
Dokter Spesialis Paru ini mengatakan bahwa selain melindungi saluran napas, masker juga dapat melindungi iritasi pada kulit wajah dari sinar matahari.
Berdasarkan data penyelenggaraan kesehatan haji di Arab Saudi per 19 Juni 2023 atau 27 hari penyelenggaraan ibadah haji, tercatat ada 91 jamaah haji yang wafat. Terdeteksi sebanyak 40.422 jamaah haji infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Sebanyak 26.891 jamaah haji terdeteksi mengalami hipertensi dan 10.373 jamaah haji mengalami sakit otot.