Selasa 20 Jun 2023 21:08 WIB

Tafsir Surat Al Baqarah 196 : Perintah Allah untuk Menyempurnakan Ibadah Haji

Perintah melaksanakan haji dengan sempurna ada di surat Al Baqarah 196.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Tafsir Surat Al Baqarah 196 : Perintah Allah untuk Menyempurnakan Ibadah Haji. Foto:   Kabah (Ilustrasi)
Foto: Republika TV/Sadly Rachman
Tafsir Surat Al Baqarah 196 : Perintah Allah untuk Menyempurnakan Ibadah Haji. Foto: Kabah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  -- Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan ibadah haji tahun ini dibuka kembali untuk umum setelah pembatasan dua tahun lamanya akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 1 juta jamaah lebih telah tiba di Arab Saudi melalui perjalanan darat, udara, dan laut.

Ini merupakan haji pertama setelah pandemi Covid-19, sehingga antusiasme jamaah yang sangat ingin pergi ke Baitullah begitu tinggi. Tentu kita juga ingin agar ibadah haji kita berjalan dengan lancar dan mencapai sempurnanya rukun dan syarat haji. 

Baca Juga

Karenanya, dalam surat Al Baqarah ayat 196, Allah memerintahkan agar seorang Muslim bisa melaksanakan haji dan umroh dengan sempurna sesuai dengan rukun dan syaratnya karena Allah, agar mencapai haji yang mabrur.

 

وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ

Artinya: "Sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban) Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umroh sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidil Haram. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya."

Dalam Tafsir Kementerian Agama, ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima. Haji mulai diwajibkan bagi umat Islam pada tahun keenam Hijriyah. Sebelumnya, Rasulullah saw pernah beribadah haji sebagai ibadah sunnah. Di samping ibadah haji, ada pula ibadah umrah. Kedua-duanya wajib dikerjakan umat Islam sekali seumur hidup. Ibadah haji dan umrah lebih dari sekali hukumnya sunnah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement