Selasa 20 Jun 2023 22:15 WIB

Rencana Mobilisasi Petugas dan Jamaah saat Puncak Ibadah Haji  

Sejumlah fasilitas telah disiapkan di padang Arafah

Red: Nashih Nashrullah
Berbagai infrastruktur dan fasilitas untuk jamaah haji wukuf di padang Arafah masih tlika/erus diperbaiki para pekerja sebelum puncak ibadah haji pada 9 Dzulhijah 1444 Hijriyah. Jumat (16/6/2023).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Berbagai infrastruktur dan fasilitas untuk jamaah haji wukuf di padang Arafah masih tlika/erus diperbaiki para pekerja sebelum puncak ibadah haji pada 9 Dzulhijah 1444 Hijriyah. Jumat (16/6/2023).

Oleh : Fuji E Permana. reporter Republika.co.id dari Makkah Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH – Jamaah haji dari seluruh dunia akan berkumpul di padang Arafah saat puncak ibadah haji pada 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah. 

 

Baca Juga

Jamaah haji Indonesia yang jumlahnya lebih dari 200 ribu orang juga akan berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. 

 

Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Haji (Kabid Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid, meninjau Arafah, Muzdalifah dan Mina pada Jumat (16/6/2023) lalu. 

 

Harun menyampaikan bahwa pergerakan petugas haji diawali pada 6 Dzulhijah, Satgas akan bergerak menuju Arafah. Pada 7 Dzulhijjah, Satgas sudah menempati sektor-sektor yang mereka tempati. Dibuat juga Ad Hoc yang berisi 50 petugas di Arafah.

 

"Akan ada 11 Ad Hoc di Arafah, satu Ad Hoc membawahi tujuh sampai sembilan maktab, satu maktab jumlahnya sekitar tujuh kloter atau sekitar 2.800 jamaah haji," kata Harun saat meninjau Arafah. 

 

Harun mengatakan, pada 8 Dzulhijjah 1444 Hijriyah sekitar pukul 08.00 waktu Arab Saudi, jamaah haji Indonesia mulai diberangkatkan dari Makkah ke Arafah. Diperkirakan perpindahan jamaah haji dari Makkah ke Arafah akan selesai pada pukul 22.00 waktu Arab Saudi. 

 

Jamaah haji Indonesia akan wukuf di Arafah sampai 9 Dzulhijjah 1444 Hijriyah pukul 19.30 waktu Arab Saudi. 

 

Mulai dari pukul 19.30 jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Muzdalifah untuk mengambil batu kemudian ke Mina. 

 

"Ini yang kita wacanakan, mudah-mudahan berjalan dengan lancar, semoga tidak ada perubahan," ujar Harun. 

 

Pada Jumat (16/6/2023) pagi, para pekerja tampak sedang memperbaiki fasilitas di Arafah. Berbagai infrastruktur di Arafah sedang dipersiapkan para pekerja untuk menyambut jamaah haji dari berbagai negara. Disiapkan juga 70 maktab untuk jamaah haji Indonesia. 

 

Harun juga menginformasikan bahwa akan ada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arafah. 

 

Sementara, jamaah haji yang sakit akan disafari wukufkan di Arafah menggunakan bis dan didampingi petugas kesehatan serta pembimbing ibadah. 

 

Sehubungan dengan itu, Harun mengimbau jamaah haji agar sabar saat antre saat di Arafah, terutama saat antre di toilet. Kemudian hemat menggunakan air, karena ketersediaan air di Arafah terbatas. Jamaah haji juga diimbau tidak memaksakan diri, dan tidak memforsir tenaganya agar tidak kehabisan tenaga sebelum wukuf di Arafah.

 

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

 

 

Safari Wukuf

 

Kepala Bidang Bimbingan Ibadah Haji dan Pengawasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) PPIH Arab Saudi, Suratman, menambahkan jamaah haji yang akan safari wukuf belum diketahui jumlah pastinya. 

 

Kemungkinan dua hari sebelum wukuf sudah ada data berapa banyak jamaah haji yang safari wukuf. 

 

Mengenai jamaah haji yang demensia, Suratman mewacanakan mereka akan dibagi menjadi dua kategori. Yakni jamaah haji demensia yang membahayakan akan tetap di KKHI Makkah. Jamaah haji yang demensia yang tidak membahayakan akan dibawa ke Arafah untuk wukuf dengan catatan dijaga dan diperhatikan bersama-sama. 

 

"Jamaah haji demensia kalau mereka bisa dibawa ke Arafah artinya tidak membahayakan, dibawa ke Arafah, kalau yang membahayakan tetap di KKHI dan dibadalhajikan," jelas Suratman.

 

 

Sebelumnya, Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah, KH Zulkarnain Nasution, menyampaikan bahwa jamaah haji yang dibadal hajikan tidak dipungut biaya alias gratis. Mereka yang dibadalhajikan juga akan dapat sertifikat bukti telah dibadalhajikan. 

 

Untuk diketahui, hingga Sabtu (17/6/2023) jamaah haji yang wafat mencapai 78 orang. Jamaah haji yang sakit dan dirawat di KKHI Makkah sebanyak 152 orang. Jamaah haji yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) sebanyak 76 orang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement