Selasa 20 Jun 2023 22:43 WIB

Muslim Dianjurkan Beramal Saleh Awal Dzulhijjah, Mengapa? Ini Alasannya

Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah jamaah berdoa . Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah jamaah berdoa . Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang mulia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pada awal Dzulhijjah umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan-amalah saleh. Maka amat disayangkan apabila melewatkan kesempatan beramal saleh di 10 hari pertama  Dzulhijjah.

وَالۡفَجۡرِۙ وَلَيَالٍ عَشۡرٍۙ Allah ﷻ berfirman, yang artinya: “Demi waktu fajr. Dan malam yang sepuluh.” (QS Al Fajr ayat 1-2).

Baca Juga

Dikutip dari buku Meraup Keutamaan Dzulhijjah, Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Malam yang sepuluh itu maksudnya adalah 10 hari Dzulhijjah sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu ‘Abbas, Ibnu Az Zubair, Mujahid, dan ulama lainnya dari kalangan salaf dan khalaf.” (Tafsir IbnuKatsir, 8/392).

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: مامن أيام العمل الصالح فيها أحب الى الله عزوجل منه فى هذه الأيام يعنى ايام العشر, قالوا ولاالجهاد فى سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد فى سبيل الله, الا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء

Dari Ibnu Abbas, radhiyallahu anhuma, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak ada hari-hari yang diisi dengan amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada 10 hari ini (yaitu 10 pertama Dzulhijjah). Para shahabat bertanya, “Tidak juga jihad fii sabiilillaah?” Rasulullah bersabda, “Tidak juga jihad fii sabiilillaah, kecuali seorang yang keluar berjihad dengan membawa dirinya dan hartanya lalu tidak kembali lagi dengan sesuatu apapun (yakni mati syahid).” (HR At Tirmidzi) 

Maka sangat disayangkan jika hari-hari pada hari-hari Dzulhijjah, menit demi menitnya berlalu begitu saja dengan sia-sia.

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

Adapun Dzulhijjah adalah salah satu bulan yang dimuliakan di dalam Islam. Allah Azza wajalla berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya. Dan ketahuilah bahwasanya Allah ber-sama orang-orang yang bertaqwa.” (QS At Taubah ayat 36)  

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement