REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Pelaksanaan bursa kerja atau job fair di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20-21 Juni 2023 menyediakan sebanyak 4.237 lowongan kerja untuk umum dan 75 lowongan kerja untuk disabilitas.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Bursa Kerja Pemkab Magelang Adib Bahari menyampaikan tujuan kegiatan itu untuk mengurangi pengangguran melalui penempatan tenaga kerja di sektor formal, baik di dalam maupun di luar kabupaten, bahkan luar negeri.
"Kegiatan ini mempertemukan ketersediaan tenaga kerja dengan permintaan tenaga kerja dan sebagai sarana memperluas informasi pasar kerja di wilayah Kabupaten Magelang," katanya.
Ia menyebutkan sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan antara lain teknisi, akuntan, supervisor training dan SDM, staf penagihan, administrasi, operator, dan wiraniaga.
Dalam kegiatan itu juga akan diselenggarakan temu wicara tentang seluk beluk bekerja ke Jepang dan Korea, dengan narasumber dari Badan Pelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jateng dan perusahaan Jepang PT JIAEC Cabang DIY.
Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Magelang Asfuri Muhsis menyampaikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten Magelang yang bekerja pada 2022 sebanyak 781.195 orang atau 75,62 persen dari penduduk berusia 15 tahun ke atas, sedangkan jumlah pengangguran 40.895 orang.
Adapun tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Magelang pada 2022 sebesar 4,97 persen, turun dibandingkan 2021 yang mencapai 5,03 persen.
Dalam upaya penanggulangan pengangguran, katanya, Pemkab Magelang melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja perlu melaksanakan program peningkatan penyelenggaraan informasi bursa kerja berupa pameran, untuk mempertemukan secara langsung antara pencari kerja dengan perusahaan pengguna tenaga kerja.
"Melalui pameran bursa kerja ini, kami atas nama Pemkab Magelang menyampaikan penghargaan sekaligus mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada 40 perusahaan yang telah berpartisipasi dalam acara ini," ujar dia.
Menurut dia, kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk menjalin interaksi yang baik antara dunia usaha dengan masyarakat pencari kerja, termasuk dengan kalangan sekolah atau kampus.
Ia berharap kerja sama ini dapat terus ditingkatkan dengan saling memberikan informasi lowongan kerja antara perusahaan dengan Disperinaker sehingga akan membantu perusahaan dalam mendapatkan sumber daya manusia sesuai yang dibutuhkan.
"Demikian juga bagi para pencari kerja akan banyak memiliki pilihan dalam melamar dan mendapatkan pekerjaan," katanya.