REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Amerika Serikat (AS) untuk kunjungan kenegaraan. Kunjungan ini diproyeksikan sebagai batu loncatan dua negara untuk memperdalam dan mendiversifikasi kemitraannya.
Modi sudah lima kali berkunjung ke AS sejak menjabat sebagai perdana menteri pada 2014. Tapi kunjungan yang dimulai Selasa (20/6/2023) sampai Sabtu (24/6/2023) merupakan kunjungan kenegaraan pertamanya dengan status diplomatik penuh.
Kunjungan ini juga menjadi kunjungan kenegaraan ketiga pemerintah Presiden Joe Biden dan kunjungan ketiga Modi pemerintah Biden. Menandakan menguatnya hubungan Washington dan New Delhi dan mendekatnya hubungan dua negara yang berada di pihak berlawanan selama Perang Dingin.
Modi tiba pada Selasa sore di New York di mana ia menggelar pertemuan bisnis dan menghadiri pertemuan Hari Yoga Internasional sebelum berangkat ke Washington pada Rabu (21/6/2023). Modi akan melakukan makan malam pribadi dengan Biden yang diikuti pertemuan dan makan malam kenegaraan di Gedung Putih.
Dalam kunjungan ini diprediksi dua negara akan memperluas kerja sama dibidang industri pertahanan dan sektor teknologi tinggi. India akan mendapat akses penting pada teknologi Amerika yang jarang AS bagikan ke non-sekutunya.
"Undangan khusus ini mencerminkan semangat dan vitalitas kemitraan dua negara demokrasi kami," kata Modi dalam pernyataannya sebelum berangkat ke AS.
"Saya juga akan bertemu sejumlah CEO untuk membahas peluang meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kami dan membangun daya tahan rantai pasokan global," tambah Modi.
Salah satu sumber mengatakan Modi akan bertemu dengan Chief Executive Officer Tesla Elon Musk. Pengusaha AS itu akan memberi Modi pengarahan mengenai rencana mendirikan pabrik mobil listrik di India.
"Tadi pembicaraan yang sangat baik dan luar biasa," kata Musk usai bertemu dengan Modi, seraya menambahkan ia berencana berkunjung ke India tahun depan.
"Saya yakin Tesla akan ada di India dan akan segera ada secepat mungkin," kata Musk.
Pada bulan Mei lalu dilaporkan Tesla sudah membahas insentif mobil listrik dan pabrik baterai dengan pemerintah India. Tesla juga mengajukan proposal membangun pabrik mobil listrik di India.
Musk juga CEO Twitter yang sedang berselisih dengan pemerintah India. Pekan lalu pendiri Twitter Jack Dorsey mengatakan New Delhi mengancam akan menutup media sosial itu di India kecuali mereka mematuhi perintah menutup akun-akun yang kritis pada langkah pemerintah menangani unjuk rasa petani. Pemerintah Modi menyebut tuduhan itu "sepenuhnya kebohongan."
AS melihat India sebagai mitra penting untuk menahan upaya Cina memperluas pengaruhnya di seluruh dunia. Meski sejumlah pengamat mempertanyakan kesediaan India untuk bergabung dalam langkah kolektif melawan Cina seperti isu Taiwan. Washington juga prihatin dengan ketidaksediaan India mengecam invasi Rusia ke Ukraina.