REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho memprediksi kupon Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 di kisaran 6 persen sampai 6,25 persen. Diketahui, ORI023 akan terbit pada 30 Juni hingga 20 Juli 2023 atau dalam 21 hari masa penawaran.
"Prediksi saya ORI023 akan memberikan kupon berkisar 6 persen sampai 6,25 persen. Alasannya karena agar semakin menarik minat masyarakat untuk membeli tentu kuponnya akan semakin dinaikkan walaupun tidak bisa terlalu signifikan kenaikannya mengingat angka inflasi yang mulai turun dan rupiah cukup stabil nilainya," ujar Andy kepada Republika, Rabu (21/6/2023).
Menurutnya, angka tersebut tetap menarik mengingat suku bunga deposito bank saat ini di kisaran 2 persen sampai 4 persen. Sehingga, masyarakat memiliki alternatif untuk bisa dapat keuntungan lebih besar dengan tingkat risiko investasi yang terbilang aman.
Dikonfirmasi terpisah, perencana keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto memprediksi kupon ORI023 antara 5,5 persen hingga 6,5 persen. Menurutnya, jika dibandingkan dengan instrumen investasi yang ditawarkan bank umum, ORI023 masih lebih menarik.
"Penjaminan bank umum masih di bawah 5 persen, maka ORI023 masih cukup menarik dan kompetitif. Apalagi dengan inflasi yang masih di bawah 5 persen," ungkapnya.
Kementerian Keuangan berencana menerbitkan ORI023 dalam dua tenor investasi, yakni tenor 3 tahun atau ORI023-T3 dan tenor 6 tahun atau ORI023-T6. Tenor investasi enam tahun ini merupakan pertama kalinya dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.
Tak hanya itu, SBN Ritel seri keempat di 2023 juga akan menawarkan kupon bersifat tetap (fixed rate) hingga jatuh tempo. Imbal hasil tetap ini jadi fitur menarik di tengah ketidakpastian dan gejolak pasar saat ini.