REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosok pelatih menjadi salah satu penentu kesuksesan seorang atlet atau sekelompok atlet dari sebuah cabang olahraga (cabor). Di tangan pelatih, bakat, dan kemampuan seorang atlet ditingkatkan menjadi lebih baik hingga berprestasi tinggi.
Setiap cabor tentu memiliki kriteria untuk menentukan besaran gaji yang pantas diterima oleh seorang pelatih. Sejumlah variabel akan menentukan klasifikasi jumlah bayaran seorang pelatih. Apalagi, jika yang dilatih sudah masuk kategori level nasional.
Untuk cabang bola basket, dalam perbincangan dengan Republika.co.id, Rabu (20/6/2023), salah seorang asisten pelatih timnas bola basket putra Indonesia, Wahyu Widayat Jati, mengaku ada syarat mutlak yang harus dimiliki jika ingin menjadi staf pelatih timnas bola basket 5x5.
"Ada persyaratan dari Badan Tim Nasional (BTN) untuk bisa menjadi atau bergabung di staf kepelatihan timnas basket putra, yakni ia harus pernah menjadi pelatih juara (membawa sebuah tim basket juara)," ujar Coach Cacing, sapaan akrab Wahyu Widayat Jati.
Oleh sebab itu, Coach Cacing melanjutkan, staf pelatih yang bisa bergabung dalam timnas basket adalah pelatih yang pernah juara. Ada nama dia, lalu Youbel Sondakh, AF Ronaldo, dan Johanis Winar. "Jadi, tidak semua pelatih bisa menjadi pelatih timnas basket putra."
Selain persyaratan, Coach Cacing juga mengungkapkan, pelatih timnas basket saat ini bertugas berdasarkan kontrak. Bukan lagi berdasarkan event.
"Saya misalnya dikontrak hingga nanti pelaksanaan Asian Games 2022 di China. Jadi, waktu lebih panjang, tidak seperti dulu biasanya ketika hanya akan menghadapi sebuah event saja. Misalnya, ketika mau SEA Games saja, sehingga waktu tidak lama, biasanya termasuk persiapan dua sampai tiga bulan saja," ujar Coach Cacing.