REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pelatihan penyajian kopi bersama warga di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Indramayu, Jawa Barat diikuti dengan antusias oleh masyarakat setempat. Kegiatan yang berlangsung di YFC Bugis Anjatan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (20/6/2023), diikuti oleh puluhan masyarakat setempat, baik itu anak muda maupun ibu-ibu.
Koordinator Lapangan (Korlap) Relawan Ganjar Sejati (GS) Jawa Barat Imam Turniman mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan keahlian masyarakat setempat, khususnya di bidang kopi.
“Ini lebih kegiatan kemasyarakatan keahlian di bidang kopi, penyajian kopi profesional untuk masyarakat,” ujar Imam di lokasi, seperti dilansir pada Rabu (21/6/2022).
Menurut Imam, pihaknya sengaja memberikan pelatihan di Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Indramayu, agar ke depannya mereka bisa mendapatkan ilmu dan kemudian mengembangkan kewirausahaan.
“Sehingga masyarakat akan mengenal tentang kopi dan diharapkan bisa menjadi pengembangan kewirausahaan,” kata dia.
Imam juga mengeklaim, dari sekian titik yang sudah didatangi oleh Relawan Ganjar Sejati untuk melakukan pelatihan beragam kegiatan sangat baik. Termasuk juga mengenai pelatihan kopi hari ini.
“Dari sekian titik kami mengadakan pelatihan semua respons dengan baik,” kata Imam.
“Kegiatan sosialisasi tentang program ekonomi kreatif dan kemudian juga mengenalkan calon figur presiden kita Bapak Ganjar,” ujar Imam.
Sementara, salah satu peserta pelatihan penyajian kopi, Ginanjar Gede Pangestu menganggap kegiatan yang diselenggarakan.
Dari pelatihan ini, kata Ginanjar, dirinya jadi mengetahui mengenai jenis-jenis kopi hingga bagaimana cara penyajiannya yang secara baik dan benar.
“Kita dapat mengenali jenis kopi yang kita tidak tahu. Contoh robusta, arabika dan lain-lain. Dan (juga) kegunaan mesin kopi dari grinder alat espreso dan sebagainya,” ujar dia.
Adapun, sosok Ganjar dikenal menggemari kopi. Ia menilai kopi bisa menjadi alat diplomasi karena sifatnya yang membawa keakraban dan mencairkan suasana.
"Perbedaan politik bikin kita pecah, mari kita ngopi, kopi sebenernya media diplomasi, media perekat," kata Ganjar.
Lebih lanjut, dia menambahkan, kopi identik dengan penyejuk suasana atau pemecah kebuntuan. "Sekarang itu becandaan anak-anak muda itu kalau mereka telmi (telat mikir), eh ngopi dulu. Kopi itu jadi media pertemanan, silaturahim, lobi bisnis, lobi politik atau guyonan yang bikin orang terpingkal-pingkal," kata dia, demikian dilansir dari Antara.