REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Fillipo Inzaghi mulai merenda nama besar di pentas sepak bola Eropa saat membela Juventus pada 1997 hingga 2001. Namun, capaian mantan penyerang timnas Italia itu bersama AC Milan rasanya juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Saat masih berseragam I Bianconeri, Pippo, panggilan Inzaghi, menjadi tandem Alessandro Del Piero. Super Pippo, julukan Inzaghi, berhasil mempersembahkan satu gelar scudetto Serie A, satu trofi Piala Super Italia, dan satu gelar juara Piala Intertoto buat I Bianconeri.
Tampil di 165 laga di semua ajang, Pippo mengoleksi 89 gol selama empat musim memperkuat I Bianconeri. Kiprah Pippo bersama Si Nyonya Tua berakhir pada musim panas 2001. Saat itu, Inzaghi berharap bisa meninggalkan I Bianconeri dan hijrah ke AC Milan.
Bahkan, demi memuluskan kepindahan ke I Rossoneri, Inzaghi rela menerima pemangkasan gaji, yang nantinya bisa digunakan untuk memenuhi nilai transfer yang diinginkan I Bianconeri. Pengorbanan Inzaghi ini diungkapkan oleh mantan Wakil Presiden sekaligus CEO AC Milan, Adriano Galliani.
Galliani dikenal sebagai tangan kanan dari mantan pemilik AC Milan, Silvio Berlusconi. Kurang lebih hampir selama 31 tahun, tepatnya dari 1986 hingga 2017, Galliani menduduki jabatan strategis di jajaran direksi AC Milan, mulai dari wakil presiden hingga CEO.
Selama periode tersebut, Galliani diketahui terlibat aktif dalam kebijakan transfer pemain I Rossoneri, termasuk saat mendatangkan Inzaghi dari Juventus pada 2001. Galliani pun masih ingat betul dengan situasi yang berkembang saat Milan berusaha mendatangkan Inzaghi.
''Saat itu, dana 10 juta euro menjadi pemisah antara kami dengan Juventus (untuk mencapai kesepakatan kepindahan Inzaghi). Mereka menginginkan kami untuk meningkatkan nilai tawaran tersebut,'' kata Galliani dalam acara peluncuran buku otobiografi Inzaghi seperti dikutip Football Italia, Rabu (21/6/2023).