Rabu 21 Jun 2023 13:25 WIB

Generasi Muda Diajak Jadi Pendidik Sebab 70 Ribu Guru Segera Pensiun

Kemendikbudristek pada 2023 membuka rekrutmen calon guru sebanyak 59 ribu kuota.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang guru mengajar siswa saat hari pertama sekolah di SDN Tebet Timur 17, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang guru mengajar siswa saat hari pertama sekolah di SDN Tebet Timur 17, Jakarta Selatan, Senin (2/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah guru di Indonesia mengajak generasi muda untuk menjadi pendidik. Menurut mereka, daya tarik utama menjadi guru adalah peranan penting yang dimiliki guru dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk mendukung kemajuan bangsa.

Guru SMP Negeri 1 Ella Hilir, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Yusfarinasari, mengatakan, profesi sebagai guru bisa menjadi inspirasi bahkan masa depan bagi para murid. Alasannya, tokoh-tokoh hebat di Indonesia memperoleh pembelajaran awal dari seorang guru.

"Jangan ragu untuk mengambil bagian terpenting dalam pendidikan anak bangsa," kata perempuan yang sudah 11 tahun menjadi guru itu berdasarkan siaran pers di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Dengan peranan penting dalam membentuk generasi unggul, menurut Yusfarinasari, guru yang profesional sangat diperlukan pada era saat ini. Dengan profesionalitas tinggi, sambung dia, guru tidak hanya mendidik tapi juga dapat menggali potensi murid-muridnya.

"Guru yang profesional sangat diperlukan karena guru bukan hanya mengajar melainkan harus dapat mendidik, membimbing, dan melatih kepemimpinan murid sehingga dapat memberikan rasa bahagia, aman, nyaman serta dapat menggali potensi muridnya masing masing," kata Yusfarinasari.

Karena itu, Yusfarinasari mendukung adanya program untuk mencetak guru profesional baru agar kualitas pendidikan di dalam negeri semakin meningkat. Diharapkan, semua guru tersebut nantinya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda.

"Guru adalah kunci dalam menentukan kualitas pendidikan, oleh karena itu mereka harus memiliki motivasi yang tinggi untuk mengajar dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugasnya," kata Yusfarinasari.

Dukungan juga disampaikan Ain Sayidani, guru SMK Negeri di Pasuruan, Jawa Timur. Menurut Ain, motivasi seorang guru untuk mengajar dan memberikan contoh kepada muridnya dapat menentukan masa depan dari peserta didik. Untuk itu, guru yang profesional dan berkualitas yang sangat dibutukan Indonesia.

"Peran guru sangat penting karena menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah bangsa. Karena penerus bangsa ada di tangan seorang guru," ucap Ain.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuat Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Program itu dibentuk untuk menjawab persediaan dan kebutuhan guru baru di Indonesia pada masa mendatang. Guru baru yang nantinya menggantikan para pendidik yang telah memasuki masa pensiun.

Saat ini, guru yang tersebar di seluruh Indonesia masih didominasi oleh para pendidik yang berusia lanjut dan memasuki usia pensiun. Data Kemendikbudristek menunjukkan ada lebih dari 70 ribu guru yang memasuki pensiun pada tahun ini sehingga menyebabkan kekurangan pendidik jika tidak segera disiapkan pemenuhan dari guru baru.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, menjelaskan, pihaknya membuka PPG Prajabatan 2023 untuk mempersiapkan calon guru profesional untuk memenuhi ketercukupan pendidik di Indonesia. Para calon guru tersebut diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran yang transformatif di kelas.

Untuk tahun ini, Kemendikbudristek membuka sebanyak 59 ribu kuota. PPG Prajabatan ditujukan bagi mahasisiwa S1 dan D4, baik program studi kependidikan maupun nonkependidikan untuk menjadi guru profesional.

"Program PPG Prajabatan merupakan langkah konkret untuk mencetak guru baru yang menggantikan posisi guru yang telah pensiun. Mahasiswa PPG Prajabatan diyakini akan menjadi generasi guru baru terbaik di Indonesia yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri," kata Nunuk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement