REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank OCBC NISP senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pinjaman atau kredit. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga tingkat gagal bayar atau non performing loan (NPL) di level rendah.
"Kami hanya memberi pinjaman termasuk kartu kredit kepada orang yang memiliki responsibility," kata EVP Marketing and Lifestyle Business Division Head Bank OCBC NISP Amir Widjay, Rabu (21/6/2023).
Amir menjelaskan, bank OCBC NISP juga menyiapkan sejumlah program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan finansial. Salah satunya menggelar kegiatan edukasi financial fitness yang berisikan berbagai kelas mulai dari cara mengatur keuangan hingga investasi.
"Kami ingin punya peranan aktif dalam literasi keuangan. Upaya edukasi yang kami lakukan cukup serius," ujar Amir.
Pada kuartal I 2023 Bank OCBC NISP membukukan peningkatan total kredit sebesar 11,6 persen year on year (yoy) dari Rp 123,3 triliun menjadi Rp 137,6 triliun. Penyaluran kredit Bank OCBC NISP senantiasa diiringi kualitas yang terjaga tecermin dari NPL yang berada di level 2,4 persen saat ini.
Bank OCBC NISP juga secara konsisten menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Bank terus menyalurkan pembiayaan berkelanjutan berupa kredit berwawasan lingkungan dan berbasis gender.
Per 31 Maret 2023, Bank OCBC NISP terus menyalurkan kredit melalui program #TAYTB Women Warriors, meningkat 9,6 persen yoy. Sementara jumlah wirausaha perempuan meningkat sebesar 12,5 persen yoy.