Rabu 21 Jun 2023 14:30 WIB

Doa Menyembelih Hewan Kurban

Ibadah kurban hukumnya adalah sunnah muakkad.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Doa Menyembelih Hewan Kurban. Foto: Ilustrasi Kurban Unta
Foto: Republika/Mardiah
Doa Menyembelih Hewan Kurban. Foto: Ilustrasi Kurban Unta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibadah kurban hukumnya adalah sunnah muakkad yakni sunnah yang dikuatkan. Bahkan Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan ibadah kurban sejak disyariatkannya sampai beliau wafat. 

Sebelum proses penyembelihan hewan kurban, penting untuk memperhatikan tata caranya. Di antaranya yakni menghadapkan hewan kurban ke kiblat, membaca basmalah, sholawat, takbir, tahmid, dan juga membaca doa menyembelih hewan kurban. Berikut beberapa doa menyembelih hewan kurban:

Baca Juga

1)Doa menyembelih hewan kurban sebagaimana dijelaskan Syekh Wahbah Al Zuhaili dalam Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu  :

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَأوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلهِ الْحَمْد اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ /مِنْ فُلاَن كَمَا تَقَبَّلْتَ مِنْ اِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلِكَ.

Wajjahtu wajhii lilladzii fatharos samaawaati wal ardho haniifaw wamaa ana minal musyrikiin, inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillaahi robbil ‘aalamiin, laa syariikalahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimin.

Bismillaahir rahmaanir rohoim, allohumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad. Alloohu akbar, alloohu akbar, alloohu akbar, wa lillaahil hamd. Allohumma haadzihii minka wa ilaika fataqobbal minnii/min fulan, kamaa taqobbalta min ibroohim kholiilika.

Artinya:  “Aku menghadapkan wajahku (hatiku) kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu aku diperintahkan untuk tidak menyekutukanNya, dan aku termasuk golongan dari orang muslimin.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan kelurganya. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, hanya bagi Allah segala puji. Ya Allah, hewan ini adalah nikmat dari-Mu, dan melalui hewan ini pula mendekatkan diri kepada-Mu. Ya Allah, terimalah dariku/dari fulan (sebut nama orang yang berkurban), sebagaimana Engkau menerima dari Nabi Ibrahim, kekasih-Mu

2) Doa menyembelih hewan kurban sebagaimana dijelaskan dalam Irsyadul Anam fi Tarjamati Arkanil Islam karya Sayid Utsman bin Yahya:

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Allahumma hadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minni ya karim 

Artinya : Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya hai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku

3)Doa menyembelih hewan kurban orang lain

اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ مِنْكَ وَ إِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنْ…

Bismillah wallahu akbar. Allahumma minka wa ilaika, fataqabbal min … (ucapkan nama pemilik hewan kurban)

Artinya: Dengan nama Allah dan Allah Maha Besar, Ya Allah, kurban ini dari-Mu dan untuk-Mu, terimalah kurban (nama pemilik hewan kurban).

Ini sebagaimana hadits nabi Muhammad SAW: 

أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ, يَطَأُ فِي سَوَادٍ, وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ, وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ; لِيُضَحِّيَ بِهِ, فَقَالَ: “اِشْحَذِي اَلْمُدْيَةَ” , ثُمَّ أَخَذَهَا, فَأَضْجَعَهُ, ثُمَّ ذَبَحَهُ, وَقَالَ: "بِسْمِ اَللَّهِ, اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ, وَمِنْ أُمّةِ مُحَمَّدٍ"

Artinya: "Nabi pernah memerintahkan agar diambilkan gibas (domba jantan) bertanduk, kuku, dan perutnya hitam dan sekeliling matanya hitam. Lalu gibas tersebut dibawa ke hadapan Beliau Shallallahu alaihi wassallam untuk dijadikan kurban. Beliau pun bersabda, 'Asahlah dengan batu pengasah.' Kemudian Aisyah mengasahnya dan Nabi Shallallahu alaihi wassallam membaringkan hewan tersebut lalu menyembelihnya. Saat menyembelih, Rasul mengucapkan, 'Bismillah, Allahumma taqobbal min Muhammad wa aali Muhammad, wa min ummati Muhammad (Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah terimalah kurban ini dari Muhammad, keluarga Muhammad dan umat Muhammad)'." (HR Muslim Nomor 1967)

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement