REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir menegaskan musim kompetisi Liga 1 dan Liga 2 Indonesia 2013/2024 harus menjadi momen menaikkan kembali pamor wasit nasional. Kredibilitas dan integritas wasit Indonesia yang di masa lalu selalu mengundang polemik di setiap akhir pertandingan, sudah waktunya tidak terjadi lagi.
"PSSI ingin terus meningkatkan kualitas dan seleksi wasit yang akan bertugas. Kami baru saja menuntaskan tahap pertama antara PSSI dengan JFA, organisasi sepak bola Jepang, untuk menjadikan sistem perwasitan nasional yang komprehensif sehingga wasit Indonesia dapat bersaing di level dunia," ujar Erick seperti dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (21/6/2023).
Seleksi wasit untuk Liga 1 dan Liga 2 yang melibatkan JFA, lanjut Erick, menjadi langkah awal agar wasit lebih bersih, profesional, dan berintegritas.
Erick berharap dengan seleksi dan pelatihan wasit yang melibatkan JFA ini, pertandingan Liga 1 dan Liga 2 pada musim mendatang akan berjalan lebih fair dan menjunjung tinggi sportivitas. Dengan demikian, tidak ada lagi anggapan miring penonton soal sudah mengetahui skor sebelum pertandingan dimulai.
"Ini proses menuju perbaikan wasit secara menyeluruh. Sebelumnya kita sudah memberikan jaminan perlindungan sosial ketenagakerjaan pada seluruh wasit di Liga 1 maupun Liga 2. Kini melalui pelatihan dari JFA, maka hal itu akan meningkatkan kualitas wasit yang ujungnya berdampak bertambahnya jam terbang dan kepercayaan sehingga mereka akan sering bertugas dan pemasukannya naik," jelas Erick.
Langkah pertama yang dilakukan dalam kerja sama antara PSSI dan JFA meliputi pembenahan Top League Referee dengan menjalani seleksi ketat berdasarkan standar PSSI dan FIFA. Seleksi wasit dan asisten wasit di tahun 2023/2024 melalui tiga tahap tes, yakni Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test, LOTG Tes.
Dengan pertimbangan aspek Football Development dan kesejahteraan untuk para wasit dan asisten wasit, PSSI menentukan kuota kursi untuk para wasit dan asisten wasit. Kuota kursi bagi wasit Liga 1 adalah 18 kursi dan bagi asisten wasit Liga 1 adalah 36 kursi. Dengan demikian, rata-rata jumlah pertandingan yang akan dipimpin wasit dan asisten wasit sebanyak 17 kali.