REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan intelegensi milik Alibaba Group, sudah ada di Indonesia sejak tahun 2016. Sejak tahun 2018, Alibaba Cloud mulai memiliki tiga data center dan satu scrubbing center.
Hingga saat ini, Alibaba Cloud sudah memiliki ribuan pelanggan dan bekerja sama dengan lebih dari 200 mitra di Indonesia. Leon Chen, Country Manager of Indonesia, Alibaba Cloud Intelligence, mengatakan salah satu fokus kunci dari Alibaba Cloud adalah talenta digital dan sudah ada 50 ribu lebih setiap tahunnya.
“Pertumbuhan bisnis pun terhitung solid. Jadi dari yang sebelumnya sampai saat ini pertumbuhan bisnis Alibaba Cloud solid,” ujar Chen dalam acara Media Briefing Alibaba Cloud di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Dia juga mengungkapkan Alibaba Cloud mengikuti kebijakan Indonesia dan memberikan dukungannya di Indonesia. Saat ini, perusahaan sudah bekerja sama dengan lebih dari 50 mitra solusi dan memperluas pasarnya di lima kota besar, termasuk Bali, Yogyakarta dan Makassar. Tahun lalu, Alibaba Cloud juga mendukung semua mitranya yang ada dari luar Jakarta dengan berbagai jenis kebutuhan mereka untuk mendukung transformasi mereka.
Selain itu, saat ini komunitas Alibaba Cloud meningkat lebih dari 150 persen dan kini Alibaba Cloud memiliki lebih dari 3.000 anggota baru.
“Ekspansi wilayah pun ada di lima kota besar dan saat ini juga memperdalam kolaborasi di tiga kota, yaitu di Bali, Yogyakarta, dan Makassar dengan 18 mitra komunitas sehingga bisa lebih banyak lagi yang dijangkau,” kata Chen.
Chen kemudian menuturkan Alibaba Cloud tetap melanjutkan inisiatif program rintisannya melalui kerja sama dengan 18 mitra strategis dan telah menjangkau 500 lebih rintisan. Tidak hanya itu, Alibaba Cloud juga bekerja sama dengan lebih dari 20 universitas top di Indonesia.
Terkait dengan menggerakkan digitalisasi di Indonesia, selama paruh utama tahun 2023 Alibaba Cloud bekerja sama dengan 14 universitas, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Prasetiya Mulya, Swiss German University dan lain-lain. Selanjutnya tentang internship program, Alibaba Cloud telah mengumpulkan 100 lebih curriculum vitae (CV) yang berkualitas.
“Dan untuk digital talent scholarship program juga dengan Kominfo itu lebih dari 1.000 pendaftar. Untuk student internship program, 300 lebih mahasiswa telah berpartisipasi dan 100 lebih CV terkumpul, dengan dari berbagai universitas terkemuka dan tiga mahasiswa terpilih untuk menjadi intern,” ujarnya menjelaskan.
Di sisi lain, Chen menjelaskan tantangan yang dialami Alibaba Cloud selama mereka hadir di Indonesia. Menurut Chen, tantangan itu selalu ada dan setiap tahun pasti akan berbeda tantangannya.
Pada saat awal Alibaba Cloud ada di Indonesia, Chen menyebutkan , mungkin tantangan yang dihadapi adalah mengenai komputasi awan (cloud computing). Lalu tantangan berikutnya adalah mengenai tentang Alibaba Cloud dan apa itu data center. “Jadi, masih tahap dalam edukasi tentang dua teknologi tersebut di Indonesia,” ujarnya.
Setelah itu, tantangannya adalah lebih ke kesadaran dari Alibaba Cloud ini, terutama kepada komunitas, kepada startup, dan lain-lain. Di tahap tersebut Alibaba juga ingin membuktikan kalau teknologi komputasi awan ini memang lebih aman dan lebih efisien untuk menjalankan bisnis.
“Untuk menyandingkan itu semua Alibaba Cloud memiliki komitmen dalam digital talent tersebut dengan bermitra dengan Kominfo dan juga universitas untuk mengedukasi mereka tentang public cloud, terus pelatihan-pelatihan dan teknologi-teknologi lainnya untuk fintech dan lain-lain,” kata Chen.
Ke depannya Alibaba Cloud akan terus memperkuat komitmennya sebagai penggerak digitalisasi Indonesia di bidang teknologi, terutama untuk developer dan startup, serta juga akan memperluas jangkauannya di kota-kota besar lain di Indonesia.
“Selain itu, juga mendukung transformasi digital para UKM, lalu tetap memperkenalkan inovasi produknya yang dibutuhkan oleh pasar di Indonesia seperti apa dan juga bekerja dengan lebih banyak mitra teknologi dengan solusi khusus industri yang mereka butuhkan dan tentunya talent training, di mana pastinya akan tetap bermitra dengan lebih banyak universitas untuk menawarkan pelatihan yang dibutuhkan pada saat ini,” ujar Chen.